TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Memahami QRIS: Definisi, Cara Kerja dan Perkembangannya di Indonesia

Awal tahun 2024, QRIS naik sebesar 149.46 persen

Pembayaran dengan memindai papan QRIS (tengah) menjadi bagian integral dalam transaksi digital (IDN Times/Yogie Fadila)

Kota Yogyakarta, IDN Times - Pernahkah kamu ribet saat membayar di kasir? Dompet ketinggalan, uang tunai pas-pasan, atau antrian panjang yang bikin bete? Tenang, kini era digital menghadirkan solusi canggih bernama QRIS!

Apa sih QRIS itu?

ilustrasi pembayaran QRIS di era cashless dan digital payment (unsplash.com/Markus Winkler)

QRIS adalah singkatan dari Quick Response Code Indonesian Standard, sebuah standar kode QR untuk pembayaran digital yang diluncurkan Bank Indonesia (BI) pada tahun 2019. QRIS menyatukan berbagai layanan pembayaran digital seperti GoPay, OVO, Dana, ShopeePay, LinkAja, dan lain-lain ke dalam satu kode QR.

Sebagai regulator, BI bekerja sama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) untuk memastikan kelancaran dan keamanan QRIS.

Bagaimana Cara Kerjanya?

IDN Times

QRIS bekerja dengan cara yang cukup sederhana namun efektif. Pertama-tama, pedagang atau penjual akan memiliki kode QR unik yang terhubung dengan rekening bank atau penyedia layanan pembayaran digital. Kemudian, saat pembeli ingin melakukan transaksi, cukup memindai kode QR menggunakan aplikasi pembayaran digital yang mereka miliki, seperti GoPay, OVO, Dana, atau LinkAja.

Setelah kode QR dipindai, pembeli memasukkan sejumlah pembayaran yang sesuai dan menyelesaikan transaksi dengan mengonfirmasi melalui aplikasi pembayaran yang digunakan. Dana secara langsung dipindahkan dari rekening pembeli ke penjual dengan cepat dan aman. Proses ini terjadi dalam hitungan detik, menjadikan pembayaran menggunakan QRIS sangat efisien. Berikut tahapannya:
 

Pembayaran:
1. Buka aplikasi pembayaran digital yang terdaftar di QRIS.

2. Pilih menu "Scan QR Code" dan arahkan kamera ke kode QRIS di merchant.

3. Masukkan nominal pembayaran dan tekan "Bayar".

4. Tara! Pembayaran selesai. Notifikasi akan muncul di aplikasi dan merchant.

Di balik layar:
1. Saat kode QRIS di-scan, data merchant dan nominal pembayaran terbaca.

2 Data tersebut dikirim ke Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) pembeli dan penjual.

3. PJSP memproses transaksi dan dana langsung masuk ke rekening penjual.

Baca Juga: Mantap! Transaksi QRIS di Januari Naik 149,46 Persen

Baca Juga: Jumlah Transaksi Meningkat Tajam, BRILink sebagai Masa Depan BRI 

Manfaat QRIS

QR Code pembayaran parkir menggunakan QRIS di Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Keberadaan QRIS membawa sejumlah manfaat bagi masyarakat, baik dari sisi konsumen maupun penjual. Pertama, QRIS memudahkan konsumen dalam melakukan transaksi tanpa uang tunai, yang mana semakin relevan di tengah pandemi COVID-19, dimana pembayaran tanpa kontak menjadi prioritas. Selain itu, QRIS juga membantu mengurangi risiko pencurian dan kehilangan uang tunai.

Dari sisi penjual, QRIS memungkinkan mereka untuk menerima pembayaran dari berbagai platform pembayaran digital hanya dengan satu kode QR, mengurangi kerumitan administrasi dan biaya. Hal ini juga membuka peluang bagi pedagang kecil untuk meningkatkan aksesibilitas pembayaran digital bagi pelanggan mereka.

Manfaat QRIS terasa hingga ke sistem BRILink, dimana layanan perbankan BRI yang dijalankan oleh agen mitra, memberikan akses mudah bagi masyarakat untuk melakukan transaksi perbankan.

Agen BRILink, yang biasanya memiliki warung, toko kelontong, atau bisnis lainnya, memungkinkan nasabah BRI dan masyarakat umum untuk melakukan berbagai transaksi, seperti transfer uang, setor dan tarik tunai, pembayaran tagihan, top up BRIZZI, dan cek saldo. Nah, salah satu metode transaksinya adalah melalui scan QRIS.

“Semua Agen BRILink bisa QRIS ya, kalau punya EDC (Electronic Data Capture). Karena mesin EDC itu investasinya, jadi harus ada perhitungan agar saling menguntungkan baik BRI maupun Agen,” kata Pimpinan BRI Kantor Cabang Sleman, Yudha Saputra, kepada IDN Times.

Menurut Yudha, QRIS bisa memberi solusi bagi outlet yang transaksi per itemnya kecil, sehingga bank bisa memanfaatkan mesin EDC lebih efisien. “Jadi, kita lihat karakteristik toko atau outletnya seperti apa. Misalkan transaksinya banyak menggunakan kartu kredit atau debit, terus transaksinya tinggi-tinggi biasanya kita kasih EDC. Tapi kalau transaksinya kecil-kecil cukup QRIS saja, karena lebih mudah, pakai camera handphone, discan langsung bisa transaksi”.

Berita Terkini Lainnya