Inspiratif, Eks Engineer ini Menjadi Artisan Tembikar AB Pottery

Temukan passion baru dan gigih menekuninya

Sleman, IDN Times - Bagi banyak orang, mencari oleh-oleh gerabah di Yogyakarta identik dengan mengunjungi Kasongan, Bantul. Kawasan di selatan kota tersebut memang sudah lama termasyhur dengan kerajinan gerabahnya yang khas.

Namun, jika ingin mencari pengalaman yang berbeda, menjelajahlah ke arah utara Kota Gudeg, tepatnya ke Wedomartani, Ngemplak, Sleman. Di sana, AB Pottery berdiri. Studio tembikar buatan tangan (hand-made) yang menawarkan lebih dari sekadar produk pecah belah tapi juga rasa bangga akan benda seni yang khas.

Pemilik AB Pottery adalah Agustinus Budi, seorang pria berusia 35 tahun yang telah menemukan renjana barunya dalam dunia tembikar. Berawal dari tidak sengaja bersinggungan dengan dunia tembikar, Agus, sapaan akrabnya, kini sukses membangun usaha yang memproduksi berbagai macam peralatan makan (tableware) dan dekorasi tembikar.

Perjalanan Agus untuk menjadi pengusaha tembikar tidaklah mudah. Ia sempat ragu untuk meninggalkan pekerjaan stabilnya sebagai engineer di perusahaan pertambangan dan petrokimia. Namun, semangatnya untuk berkarya dan keyakinannya pada potensinya mendorongnya untuk mengambil risiko.

Gara-gara pandemi COVID-19

Inspiratif, Eks Engineer ini Menjadi Artisan Tembikar AB PotteryPengrajin tembikar sedang membentuk tanah liat di atas meja putar (IDN Times/Yogie Fadila)

Tahun 2020 menjadi tahun yang penuh dengan perubahan bagi banyak orang, termasuk Agus Budi. Pandemi COVID-19 yang melanda dunia memaksanya untuk berdiam di rumah selama beberapa bulan. Di tengah situasi yang serba tidak pasti, Agus mulai mencari kegiatan positif untuk mengisi waktu luangnya.

"Waktu itu kan banyak tutorial 'potong rambut sendiri' atau 'bikin kopi sendiri', karena gak bisa kemana-mana itu. Lalu, lebaran 2020 akhirnya aku cuti pulang ke Jogja," kenang Agus.

Di kampung halamannya, Yogyakarta, Agus didaftarkan ke kelas membuat tembikar oleh istrinya. Awalnya, ia hanya ingin mencoba sesuatu yang baru dan berbeda. Namun, tanpa disangka, Agus menemukan renjana barunya dalam dunia tembikar.

"Aku jadi suka dengan pottery. Istriku malah nggak suka," kata Agus sambil tersenyum.

Mental DIY dan memberanikan diri untuk resign

Inspiratif, Eks Engineer ini Menjadi Artisan Tembikar AB PotteryTembikar yang sudah siap dipasarkan (IDN Times/Yogie Fadila)

Setelah kembali ke Cilegon untuk bekerja, Agus tetap semangat belajar membuat tembikar. Ia memanfaatkan waktu luangnya di malam hari dan akhir pekan untuk mengikuti kelas daring dan berlatih secara otodidak dengan bantuan YouTube dan artikel-artikel di internet.

Membagi waktu antara pekerjaan dan hobi barunya bukanlah hal yang mudah bagi Agus. “Sampai pada titik tembikar itu harus dibakar. Harus punya tungku kan? Sedangkan aku hanya masih coba-coba. Sementara tungku mahal dan ukurannya besar gitu. Akhirnya aku bikin sendiri, aku belajar soal tungku dan api. Pokoknya bikin sendiri," ujar Agus.

Dengan semangat Do it Yourself dan keahliannya di mesin, tembikar coba-coba Agus akhirnya selesai. “Tembikar latihan tadi aku bakar dan jadi!” kenang Agus, seakan masih tak percaya dengan keberhasilannya. Meskipun karyanya belum mendekati kata sempurna, keinginan Agus untuk “berlumpur-lumpuran” makin keras.

Keyakinan Agus pada potensinya yang semakin besar mendorongnya untuk mengambil langkah yang berani. Ia berbicara dengan istrinya dan keluarganya tentang keinginannya untuk mengundurkan diri dari pekerjaan tetapnya dan fokus mengembangkan usaha tembikar.

"Ya, memang aku punya semacam prinsip: Aku tidak ingin menyesali apapun yang aku lakukan. Menyesal itu belum tentu karena melakukan sesuatu yang salah. Tapi menyesal karena tidak melakukan sesuatu, padahal kita punya kesempatan," kata Agus.

Agus pamit dari pekerjaannya pada tahun 2021 dan memulai AB Pottery dari bawah. Ia membeli peralatan dan bahan-bahan membuat tembikar secara bertahap, dan kembali belajar membuat tembikar melalui video Youtube dan artikel.

Sewajarnya entrepreneur baru, usaha Agus tidak langsung berjalan mulus. AB Pottery sempat mengalami kesulitan dan produknya belum banyak diminati oleh pembeli. 

"Pendapatan nol. Maksudnya dari pekerjaan yang stabil, secure. Tiba-tiba nggak," kata Agus.

"Kebetulan waktu pindah ke Jogja, rumah juga belum layak. jadi, masih perlu bayar renovasi. Istri hamil dan melahirkan di tahun yang sama. Sampai berat badanku turun banyak," tambahnya sambil tertawa.

Meskipun mengalami banyak kesulitan, Agus tidak pernah menyerah. Ia terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produknya. Ia juga aktif mengikuti pameran dan promosi untuk memperkenalkan AB Pottery kepada khalayak yang lebih luas.

Baca Juga: Memahami QRIS: Definisi, Cara Kerja dan Perkembangannya di Indonesia

Salah satu langkah yang diambil Agus untuk AB Pottery adalah mendaftar ke UMKM Expo(RT) BRILIANPRENEUR sebuah ajang pameran UMKM yang digagas Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada Desember 2023 lalu.

Setelah melalui proses seleksi, AB Pottery terpilih menjadi salah satu dari 700-an UMKM di Indonesia yang unjuk gigi di Jakarta Convention Center, pada 7 - 10 Desember 2023. 

"Kami dibantu persiapannya untuk tampil di pameran 7 - 10 Desember 2023 di Jakarta Conention Center. Kami juga dibekali dengan kelas-kelas online. Untuk memperkaya pengetahuan sebagai pengusaha UMKM. Semuanya full support dari BRI, ada tiket pesawat dan segala macam," kata Agus.

UMKM memang memainkan peran penting bagi perekonomian nasional. Terlepas dari AB Pottery,

BRI Kantor Regional Yogyakarta mencatat, pada tahun 2023, pihaknya telah menyalurkan KUR dengan total Rp18,45 triliun kepada 432 ribu debitur. Angka ini menunjukkan peran aktif BRI dalam membantu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Yogyakarta untuk mengembangkan bisnis mereka.

John Sarjono, Pimpinan BRI Cabang Yogyakarta, menjelaskan bahwa UMKM yang mendapat kredit KUR cenderung semakin maju. Hal ini terlihat dari kesempatan nasabah untuk naik kelas, dari kredit KUR Supermikro ke Kredit KUR Mikro, dan Kredit KUR Mikro bisa naik kelas ke Kredit KUR Kecil.

"Dengan KUR, nasabah dapat terus membangun usahanya untuk berkembang lebih maju," ujar John.

Kini, setelah sekian tahun berjuang, Agus masih terus menanjak dengan AB Pottery. Bersama tiga orang karyawannya, produk AB Pottery telah dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan hingga ke Singapura dan Arab Saudi.

Pelanggannya makin beragam, mulai dari yang hanya membeli barang-barang yang sudah siap di katalog, pelanggan yang custom dengan idenya sendiri, hingga pelanggan dari korporasi besar seperti PLN dan Pertamina.

"Ide customer kadang benar-benar liar. Kita bahkan gak kepikiran. Tapi ada yang request kayak gini, kayak gitu, bisa gak? Kita pelajari, oh bisa, ya kita bikin," kata pria berkacamata itu.

Lagi-lagi, semangat DIY dan kemampuan orang DIY untuk menciptakan sesuatu barang seni yang bermateri dari alam oleh tim AB Pottery merupakan inspirasi bagi para UMKM yang ingin terus tumbuh.

Kegigihan, tekad, dan semangat inovasi Agus menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan keyakinan, mimpi apapun dapat diraih.

Baca Juga: Saorsa, Menikmati Kopi sambil Peduli Lingkungan

Topik:

  • Yogie Fadila
  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya