Targetkan Emas Sepak Bola Porda DIY 2022, Askab Sleman Gelar Pemusatan

Handoko Sutanto menambahkan meski di tengah keterbatasan akibat pandemi COVID-19, Askab PSSI Sleman telah menggelar pemusatan latihan sepak bola putra. Sebanyak 40 pemain ikut dalam pemusatan latihan ini.

"Dalam proses pemilihan pemain diawali dengan penentuan empat pelatih dan tiga ofisial kemudian mereka ini bertugas untuk merekrut dari dua pemain terbaik dari perkumpulan sepak bola yang ada di Kabupaten Sleman," ujar Handoko Sutanto dilansir Antara. 

Handoko Sutanto menjelaskan proses selanjutnya dilakukan seleksi dengan memilih 40 pemain kelahiran maksimal 2001 memiliki KTP Sleman. Setelah itu pemain yang lolos yang diikutkan dalam pemusatan pelatihan yang digelar di Stadion Tridadi seminggu tiga kali setiap Senin, Rabu dan Sabtu.

"Dari latihan ini diharapkan pada Oktober dapat menentukan 23 sampai 25 pemain inti yang akan menjadi Tim Kabupaten Sleman di ajang Porda DIY 2022," ujarnya.

Askab Sleman menargetkan medali emas di Porda 2022. Alasannya, karena Sleman sebagai tuan rumah dan telah menyiapkan pula untuk sepak bola putri, futsal putra dan putri.

Salah satu pelatih, Kahudi Wahyu, menjelaskan untuk membentuk tim yang tangguh pertama kali yang dilakukan adalah membenahi penguatan prinsip bermain sepak bola. Karena ini merupakan dasar dari bermain sepak bola yang harus dikuasai oleh setiap pemain.

"Di mana posisi pemain memegang bola dan yang akan menerima bola harus di posisi yang benar untuk dapat mengumpan bola dan diolah untuk dapat mempertahankan maupun menyerang lawan untuk menghasilkan gol," ujarnya.

Kahudi menambahkan pemain yang ikut seleksi untuk memperkuat Sleman memiliki potensi yang bagus. Hanya yang akan dipilih adalah 25 pemain. Sehingga, yang tidak terpilih diharapkan masih tetap bisa terpantau perkembangannya sehingga nanti bisa juga naik kualitasnya.

"Dengan cara dibentuk wadah apa nanti bisa dipikirkan kemudian," ujarnya.

Mengatasi kesulitan melatih pemain di masa pandemik COVID-19, pelatih asli Sleman yang telah lama bergelut di dunia sepak bola ini menanamkan kepada pemain untuk bertanggung jawab terhadap dirinya apabila tidak bisa bermain bersama.

"Bagaimana pemain bisa berlatih sendiri dan bila tidak didampingi pelatih berupaya bagaimana meningkatkan teknik-teknik sepak bola. Kita tidak mau terbelenggu dengan keadaan ini dan selalu menanamkan budaya untuk meningkatkan kualitas diri masing-masing setiap waktu," ujarnya.