PSIM Tunjuk Van Gastel Jadi Pelatih Kepala, Manajer Akui Negosiasi Alot

- Pengalaman Vas Gastel sebagai pelatih kepala
- Van Gastel membawa klub promosi ke Eredivisie, Liga Belanda, dan memiliki pengalaman melatih di China dan Turki.
- Negosiasi alot datangkan Van Gastel
- Kesepakatan kesulitan karena kepercayaan pelatih terhadap visi dan proyek jangka panjang PSIM.
- PSIM ingin beri kejutan klub Liga 1
- Target utama adalah stabilitas tim dan menghindari zona degradasi di musim pertama.
Yogyakarta, IDN Times - PSIM Jogja resmi menunjuk pelatih kepala asal Belanda, Jean-Paul Van Gastel untuk di Liga 1 musim 2025/2026. Kehadiran Van Gastel menjadi langkah besar, karena rekam jejaknya yang mentereng di level Eropa.
Manajer PSIM Jogja, Razzi Taruna menuturkan karier Van Gastel bermula sebagai pemain, meraih gelar Eredivisie bersama Feyenoord dan lima kali membela timnas Belanda. Reputasinya sebagai pelatih berawal saat menjadi asisten pelatih nama besar seperti Ronald Koeman dan Giovanni Van Bronckhorst di Feyenoord.
Hal inilah yang menjadi pertimbangan PSIM. “Dia sempat jadi asistennya Ronald Koeman, Fred Rutten dan Giovanni van Bronckhorst di divisi 1 Belanda,” jelas Razzi, Rabu (18/6/2025).
1. Ini pengalaman Vas Gastel sebagai pelatih kepala

Puncak prestasinya sebagai pelatih kepala adalah saat sukses membawa klub NAC Breda promosi ke Eredivisie, kasta tertinggi Liga Belanda. “Dia juga sempat melatih di divisi 2 Belanda, dan membawa klub tersebut promosi ke divisi 1 Belanda,” tambah Razzi.
Tak hanya di Belanda, Van Gastel mempunyai pengalaman melatih klub Liga Super China, Ghuangzhou City, dan terakhir menjabat sebagai asisten pelatih di klub raksasa Turki, Besiktas.
2. Negosisasi alot datangkan Van Gastel

Razzi mengakui tak gampang membawa pelatih berusia 53 tahun ke PSIM. Negosiasi mendatangkan pelatih Van Gastel menurutnya berjalan alot. "Faktor penentu kesepakatan ini adalah kepercayaan sang pelatih terhadap visi dan proyek jangka panjang yang ditawarkan oleh Laskar Mataram. Beliau sangat percaya dengan proyek ini. Ini yang paling penting,” ujar Razzi.
3. PSIM ingin beri kejutan klub Liga 1

Dengan kehadiran pelatih sekaliber Jean-Paul Van Gastel di kursi kepelatihan, PSIM Jogja menargetkan stabilitas tim sebagai prioritas utama, bahkan memberi kejutan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
“Untuk target, pastinya seperti yang selalu kita sampaikan, bahwa untuk musim pertama ini, PSIM mengincar stabilitas. Artinya, kita mau bertahan dengan nyaman, tidak mau setiap minggunya berada di zona degradasi,” pungkas Razzi.