Sleman, IDN Times - PSS Sleman sukses memenangi duel tandang rasa kandang plus sarat emosi kontra Kalteng Putra dengan skor telak 0-2, Minggu (7/7).
Meski bisa melumat tim tuan rumah di Stadion Maguwoharjo yang notabene markas PSS Sleman, Pelatih Seto Nurdiyantara malah lagi-lagi merasa beruntung bisa memenangi laga ini.
"Saya pikir PSS beruntung bisa memenangkan pertandingan hari ini," kata kata Seto saat sesi jumpa pers di Stadion Maguwoharjo.
Alasan Seto merasa beruntung karena PSS bisa menang meski performa anak-anak asuhnya pada laga kali ini tidak sesuai ekspektasinya. Apalagi jika dibandingkan saat laga kontra Persija, Rabu (3/7) kemarin di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi.
"Kuncinya ya beruntung. Ya gimana, lawan Persija banyak (peluang) tapi nggak gol. Ini nggak banyak (peluang), tapi gol, kan beruntung," paparnya.
"Performanya jauh berbeda, ada masalah kebugaran, beberapa pemain mengalami kram, mengalami gangguan di situ. Itu yang saya pikir sedikit mempengaruhi," imbuhnya.
Kendati demikian, eks pelatih PSIM Yogyakarta itu mensyukuri kemenangan di duel melelahkan dan penuh emosi ini. Harapan dia, laga kandang selanjutnya lawan Persebaya Surabaya, penampilan skuadnya bisa lebih baik.
"Ini menjadi pembelajaran buat kami, mudah-mudahan ke depannya kami bisa tampil impresif seperti saat lawan Persija di babak kedua," ujarnya.
Pada sesi jumpa pers Jumat (6/7) lalu, Seto mengaku mencoba memberikan pelatihan yang mampu mempertajam finishing para pemain. Berkaca pada laga kontra Persija lagi yang banyak peluang tapi nihil gol.
Pelatihan itu, dirasanya lumayan berhasil. Karena pada pertandingan malam ini, beberapa serangan mampu berujung pada terciptanya sejumlah peluang. Dua di antaranya berhasil dikonversi menjadi gol lewat kaki Haris Tuharea. Meski di satu sisi, menurut Seto, peluang itu minim.
"Jadi ke depannya mudah-mudahan kita sudah evalusi, (sudah) tutupi kekurangan finishing, mencari peluangnya hilang lagi. Mudah-mudahan besok kita latih mencari peluang, finishingnya tidak hilang, harapannya seperti itu," ulas Seto.
Pada laga kali ini, Wasit Hamim Tohari total mengeluarkan 7 kartu kuning. Enam di antaranya, ditujukan untuk pemain PSS Sleman. Di antaranya Alfonso de la Cruz, Brian Ferreira, Derry Rachman, Rangga Muslim, dan Yevhen Baha.
Benar saja, berulang kali wasit harus mengeluarkan kartu karena permainan keras kedua kesebelasan. Bahkan beberapa sampai berujung ke pertikaian antarpemain.
Untuk itu, Seto pun mengingatkan para pemainnya untuk bisa menjaga emosi ke depannya agar tak kemudian merugikan tim. "Ini riskan, karena ada beberapa yang kena kartu kuning dan mungkin di pertandingan berikutnya ada yang kena akumulasi," ujarnya.
Pertandingan malam ini juga menjadi laga perdana bagi legiun asing PSS, Guilherme Batata. Ia yang baru pulih dari cedera ini masuk menggantikan Brian Ferreira pada menit ke-69.
Terkait penampilan pemain Brazil ini selama sisa pertandingan lawan Laskar Isen Mulang, Seto menyebut masih belum bisa menyamai performa Batata sendiri saat masa persiapan Liga 1 2019.
"Tapi mudah-mudahan pertandinan hari ini hisa memberikan dia adaptasi yang cepat di kompetisi," harap Seto.
Namun, tak menutup kemungkinan bagi Seto untuk terus mencadangkan Batata atau bahkan tak memasukkannya ke dalam line up jika pemain bernomor punggung 88 itu benar-benar tak ada kemajuan.
"Bisa jadi seperti itu, tapi kita lihat di perkembangan latihan," tandasnya.