Pieter Huistra memuji pemain muda PSS Sleman yang tampil percaya diri dan dewasa di laga pramusim kontra FC Bekasi City, meski mendapat provokasi keras dari lawan. Ia menekankan pentingnya disiplin, kerja keras, dan konsistensi untuk menembus tim utama.
Huistra menilai Championship punya kultur fisik dan intensitas tinggi, sehingga pemain harus kuat secara tubuh dan mental. Ia melihat semangat dan keberanian pemain muda sebagai modal bagus untuk masa depan tim.
PSS Sleman akan berlaga di Championship 2025/2026, yang kick off pada September mendatang dengan format dua wilayah berisi masing-masing 10 tim.
Sleman, IDN Times - Performa para pemain muda PSS Sleman kala bermain di laga pramusim melawan FC Bekasi City akhir pekan lalu menuai pujian dari Pieter Huistra. Dalam laga yang digelar di Lapangan Pakembinangun, Sleman, DIY itu, PSS berhasil menang dengan skor cukup meyakinkan yakni 3-0.
Gustavo Tocantins dan Riko Simanjuntak jadi aktor di balik gol-gol PSS. Pemain anyar Super Elang Jawa, Frederic Injay juga mencatatkan satu assist.
Dalam laga itu, para pemain muda PSS memberikan sinyal positif dengan tampil percaya diri serta mampu mengimbangi permainan lawan, selain itu mereka juga menunjukkan kedewasaannya ketika mendapatkan provokasi keras dari lawan.
Beberapa aksi mereka menjadi pemantik serangan yang membahayakan pertahanan FC Bekasi City. Ini dianggap jadi modal bagus jelang bergulirnya kompetisi Championship (Liga 2) 2025/2026 sebulan lagi.
Merespons aksi penggawa muda Laskar Sembada, Pieter Huistra memberikan apresiasi positif. Ia turut menekankan agar mereka tetap konsisten kerja keras, disiplin dan tak cepat puas dengan penampilan di laga uji tanding.
Huistra mengingatkan, perjalanan masih panjang dan konsistensi menjadi kunci jika sungguh-sungguh berniat menembus skuad utama di kompetisi resmi.
"Menyenangkan bagi saya, melihat beberapa pemain muda ikut bermain pada laga pramusim ini. Mereka terus bekerja keras selama ini, dan selalu menunjukan peningkatan yang lebih baik lagi. Namun itu masih belum seberapa, mereka harus tetap disiplin, dan terus bekerja keras," kata Huistra.
Di mata Huistra, kultur permainan kompetisi Championship sangat mengandalkan fisik, sehingga membutuhkan kekuatan tubuh yang ditopang dengan mentalitas kuat, juga sikap dewasa menghadapi intensitas tinggi di setiap laga.
"Para pemain harus lebih kuat, dan lebih cepat dalam mengambil keputusan pada saat berlaga. Tentu saja bagi para pemain muda ini menjadi tantangan bagus yang harus mereka hadapi," ucap pria asal Belanda itu.
"Saya senang melihat semangat dan keberanian mereka di lapangan. Itu pertanda bagus untuk masa depan tim," sambungnya.
Dengan kerja keras dan proses pembelajaran berkelanjutan, Huistra optimistis para pemain muda PSS Sleman bisa menjadi bagian penting tim saat kompetisi bergulir.
"Tapi saya tekankan, ini baru langkah awal. Jangan cepat puas, tetap fokus, dan terus bekerja keras di setiap sesi latihan maupun laga," pungkasnya.
PSS akan berlaga dalam kompetisi Championship 2025/2026 setelah terdegradasi dari Liga 1 musim 2024/2025 kemarin. Kompetisi Championship 2025/2026 sendiri sesuai jadwal baru akan dimulai atau kick off pada bulan September 2025.
Ini merupakan hasil keputusan rapat antara I.League dengan para pemilik klub belum lama ini. Pertemuan ini diikuti oleh seluruh klub peserta yang berjumlah 20 tim. Melalui rapat itu pula diputuskan bahwa format kompetisi dibagi ke dalam dua wilayah, yakni wilayah Barat dan Timur yang akan diisi oleh masing-masing 10 klub.
Wilayah Barat meliputi Persiraja Banda Aceh, PSMS Medan, PSPS Riau, Sriwijaya FC, Sumsel United, FC Bekasi, Garudayaksa FC, Persikad Depok, Adhyaksa FC, dan Persekat Tegal.