Bupati Sleman Ajukan Syarat Ketat PSIM Pakai Stadion Maguwoharjo

- Bupati Sleman menetapkan syarat ketat untuk PSIM, termasuk jaminan keamanan dan hubungan baik dengan suporter PSS Sleman.
- PSS Sleman tetap menjadi prioritas dalam menggunakan Stadion Maguwoharjo, PSIM harus mengalah jika ada jadwal pertandingan bersamaan.
- Manajemen PSIM mengklaim langkah-langkah rekonsiliasi suporter sudah berjalan positif, sebagai modal penting untuk memenuhi syarat Bupati Sleman.
Yogyakarta, IDN Times - Manajemen PSIM Yogyakarta secara resmi mengajukan permohonan untuk menggunakan Stadion Maguwoharjo di Sleman sebagai kandang atau homebase selama Liga 1 2025/2026. Direktur Utama PSIM, Yuliana Tasno, telah beraudiensi dengan Bupati Sleman, Harda Kiswaya, sebagai tindak lanjut arahan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X.
1. Syarat ketat bupati untuk PSIM

Dikutip dari laman resmi PSIM, Harda secara prinsip memberi lampu hijau kepada manajemen Laskar Mataram. Akan tetapi ia mengutarakan sejumlah syarat ketat yang tidak bisa ditawar. Prioritas utamanya adalah jaminan keamanan.
Selain itu, Harda menginginkan kelompok suporter PSIM, yakni Brajamusti serta The Maident, dan PSS Sleman, bersama BCS juga Slemania mampu berkomitmen untuk saling menjaga hubungan baik. Harda turut menetapkan beberapa syarat teknis lain, selain jaminan keamanan.
"Pertama, manajemen PSIM Jogja wajib survei kondisi stadion secara menyeluruh bersama UPT Stadion Maguwoharjo. Tujuannya untuk memahami dan mengantisipasi potensi masalah atau kerusakan," kata Harda.
2. PSS Sleman tetap prioritas

Kedua, lanjut Harda, PSS Sleman sebagai klub asli Bumi Sembada tetap menjadi prioritas dalam menggunakan Stadion Maguwoharjo. "Jika ada jadwal pertandingan bersamaan, PSIM Jogja harus mengalah," ucap Harda.
Harda yang merupakan mantan Sekda Sleman itu menyampaikan perlunya kolaborasi pengaturan jadwal pemakaian stadion antara manajemen PSS dan PSIM.
3. Rekonsiliasi kelompok suporter

Merespons syarat ketat dari Harda, Ketua Panitia Pelaksana PSIM, Wendy Umar Seno Aji, mengklaim bahwa langkah-langkah rekonsiliasi suporter sudah berjalan secara positif. Dia mengungkit sejumlah momen kebersamaan yang telah terjalin antara suporter PSIM dan PSS.
"Setelah pertandingan final Liga 2 di Kota Solo, Jawa Tengah, kami mengundang rekan-rekan BCS dan Slemania. Mereka hadir. Kami bahkan bersama-sama menyanyikan anthem PSS," klaim Wendy.
Wendy menambahkan, hubungan baik ini berlanjut kala suporter PSIM diundang untuk menyaksikan secara langsung laga kandang PSS di Stadion Maguwoharjo. Baginya, itikad baik ini adalah modal penting untuk memenuhi syarat yang diajukan oleh Harda.
Yuliana Tasno sementara itu menekankan, audiensi manajemen PSIM ke Bupati Sleman menjadi langkah konkret bagi klubnya dalam mempersiapkan diri mengarungi kompetisi Liga 1 2025/2026.
"Manajemen PSIM berkomitmen untuk segera menindaklanjuti seluruh arahan Bupati Sleman demi memuluskan rencana berkandang di Stadion Maguwoharjo," terang Yuliana.