TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

148 Kuda Berlaga di Kejurnas Pacu Kuda Seri 1: Indonesia Derby 2024

Perebutkan hadiah Rp1,2 miliar

Kejuaraan Nasional Pacu Kuda Seri 1: Indonesia Derby 2024 di Stadion Sultan Agung Bantul, Minggu (28/7/2024). (Dok. SARGA.CO)

Intinya Sih...

  • Kejuaraan Nasional Pacu Kuda Seri 1: Indonesia Derby 2024 diikuti oleh 148 kuda dari berbagai daerah di Indonesia dengan total hadiah sebesar Rp1,2 miliar.
  • Event ini mendapat antusiasme tinggi dari penonton, termasuk dari luar negeri, dan dianggap sebagai sport tourism yang memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar Stadion Sultan Agung.
  • Pacuan kuda di SSA memiliki potensi besar untuk menggerakkan ekonomi UMKM di sekitar stadion, juga melibatkan 370 UMKM lokal Yogyakarta dalam kejuaraan tersebut.

Bantul, IDN Times - Sebanyak 148 kuda dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti Kejuaraan Nasional Pacu Kuda Seri 1: Indonesia Derby 2024. Kejuaraan ini berlangsung lapangan pacuan kuda Stadion Sultan Agung (SSA), Kabupaten Bantul, pada Minggu (28/7/2024).

1. Pacuan kuda bagian dari sport tourism mendapatkan antusias tinggi dari penonton

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.(IDN Times/Daruwaskita)

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan Kejuaraan Nasional Pacu Kuda Seri 1: Indonesia Derby 2024 yang digelar oleh Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) mendapat antusiasme tinggi dari penonton, termasuk dari luar negeri. Kejuaraan ini diikuti oleh puluhan stable dari seluruh Indonesia.

Dari sisi Pemkab Bantul, pacuan kuda dianggap sebagai sport tourism atau wisata olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat kelas menengah hingga atas. Hal ini memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar Stadion Sultan Agung, terutama melalui jasa penitipan dan perawatan kuda pacu.

"Jadi jasa usaha penitipan dan perawatan kuda ini pendapatannya cukup besar," ungkapnya.

2. Lapangan pacuan kuda SSA ke depan akan dikembangkan lebih baik

Halim menyebut, Kejuaraan Nasional Pacu Kuda yang digelar di SSA memiliki potensi besar untuk menggerakkan ekonomi UMKM di sekitar stadion. Para pedagang makanan, termasuk kuliner khas seperti sate klatak, akan mendapatkan keuntungan dari pengunjung kejuaraan tersebut.

"Masyarakat sekitar juga ada memperoleh uang dari jasa parkir hingga dagangannya laris dibeli oleh penonton pacuan kuda," ujarnya.

Selain itu, Halim berharap lapangan pacuan kuda di SSA bisa dikembangkan lebih baik di masa depan, sehingga dampak ekonominya bisa lebih besar lagi.

"Bersama Pordasi saya juga telah menyampaikan pada prinsipnya Pemkab Bantul ingin membangun bangkitan-bangkitan ekonomi baik dari sektor pertanian, industri dan pariwisata dan pacuan kuda bisa masuk dalam sport tourism," ucapnya.

Baca Juga: Ribuan Wisatawan Saksikan JIKF 2024 di Pantai Parangkusumo

Verified Writer

Hironymus Daruwaskita

Jurnalis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya