Yogyakarta, IDN Times - Joko Widodo dan Ma'ruf Amin akan dilantik sebagai presiden-wakil presiden RI periode 2019-2024, Minggu (20/10) mendatang di Gedung MPR RI, Jakarta Pusat.
Segenap agenda dipersiapkan untuk penyambutannya, seperti yang akan dilakukan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang berasal dari lintas komponen, Sabtu (19/10) besok.
Menyambut pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, masyarakat Yogyakarta berinisiatif menggelar selebrasi budaya bertajuk 'Parade Merah Putih dari Yogya Untuk Indonesia' di Jalan Malioboro, sehari sebelum hari pengukuhan.
"Parade akan dimulai pukul 15.00 dari titik start halaman DPRD DIY dan finish di halaman museum Benteng Vredeburg Yogyakarta," kata Koordinator Parade Merah Putih, Widihasto Wasana Putra melalui keterangan resminya.
Widihasto menerangkan, parade ini rencananya diikuti puluhan komponen masyarakat. Terdiri dari Paskibraka DIY, abdi dalem Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman, Marching Band Universitas Gajah Mada, Bregada Niti Manggala, GK Ladies, Srikandi Idaman, Laskar Kebaya Metal, Detasemen Cobra Airsoft Gun Club Yogyakarta, Marching Band SMA Bopkri II Yogyakarta.
Belum habis, Bregada Klono Cipto Wening, Batalyon TNI 403/Wirasada Pratista, Barongsay dan liong juga akan ikut meramaikannya. "Serta penari dari Jogja Chinese Art and Culture Centre, Yogyakarta Land Rover Community dan masih banyak lainnya," imbuhnya.
Panitia masih memberikan kesempatan bagi komunitas masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam kontingen Parade Merah Putih.
Hal yang tak boleh dilewatkan, lanjut Widihasto, adalah hadirnya empat buah gunungan siap arak. Gunungan itu dibuat dengan berbagai macam hasil bumi maupun kuliner khas.
"Gunungan salak dari Sleman, gunungan bakpia dari Kota Yogyakarta, gunungan geplak dari Bantul dan gunungan sayuran dan buah-buahan. Gunungan akan dibagikan kepada masyarakat yang hadir," lanjut dia.
Maksud dari diselenggarakannya 'Parade Merah Putih Dari Yogya Untuk Indonesia', kata Widihasto, tak lain adalah untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan seluruh komponen masyarakat.
"Disadari bahwa tantangan bangsa Indonesia ke depan di tengah ancaman tekanan resesi global akan makin berat," sebutnya.
"Tak ada jalan lain kecuali seluruh komponen bangsa bergotong royong bahu membahu memperkuat semua lini kehidupan khususnya dalam rangka memantabkan stabilitas sosial politik dan keamanan serta penciptaan iklim ekonomi yang kondusif," sambung Widihasto.
Terakhir, panitia mengharap para peserta pawai dapat hadir dua jam lebih awal sebelum acara berlangsung agar tak lantas membuat kepadatan lalu lintas.
"Peserta diharapkan mengenakan busana adat Nusantara atau bernuansa merah putih. Masyarakat yang menyaksikan parade dihimbau mengikuti arahan petugas di lapangan. Saat parade berlangsung akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas di Jl. Malioboro," tutupnya.