Unik, Sosialisasi Pemilu lewat Karnaval Gerobak Sapi di Sleman
Sleman, IDN Times - Para bajingan, sebutan kusir gerobak sapi, tampak berkumpul membawa gerobak sapi mereka di Lapangan Desa Caturharjo, Sleman, Minggu (19/11/2023) pagi. Mereka berkumpul untuk merayakan Hari Ulang Tahun Paguyuban Gerobak Sapi Manunggal Lestari yang ke-10, sekaligus menerima sosialisasi pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Posisi mereka sangat strategis mendukung pelaksanaan Pemilu 2024 nanti," ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman, Ahmad Baehaqi.
1. Dongkrak partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2024
Baehaqi menyebut sopir gerobak sapi ini menjadi salah satu tokoh kebudayaan lokal. Mereka bisa mengambil peran untuk ikut mensosialisasikan penyelenggaraan Pemilu 2024, dan meningkatkan partisipasi pemilih.
"Harapannya meningkatkan partisipasi masyarakat, mengajak masyarakat memilih di lima jenis pemilihan nanti. Mereka ini kan banyak dari kalangan petani juga, yang mana mayoritas masyarakat di Sleman juga petani," kata Baehaqi.
Baehaqi menilai sosialisasi secara langsung ke masyarakat seperti ini menjadi satu hal penting. Selain juga sosialisasi melalui media sosial.
"Mereka kan juga sudah melek teknologi. Sosialisasi langsung ini untuk optimalisasi," jelas dia.
2. Diharap bantu menyebarluaskan informasi seputar Pemilu
Senada dengan Baehaqi, Lurah Caturharjo, Agus Sutanto, mengharapkan para pecinta gerobak sapi, yang kebanyakan petani dan peternak ini juga bisa tersentuh edukasi mengenai Pemilu 2024 nanti. Diharapkan keterlibatan mereka turut serta menyukseskan Pemilu 2024 mendatang.
"Mungkin dari mereka kurang memperhatikan selama ini untuk Pemilu 2024 mendatang. Harapannya melalui Paguyuban ini dapat menyebarluaskan informasi tentang Pemilu ini," harap Agus.
3. Turut lestarikan warisan budaya
Para petugas KPU juga tampak membagikan leaflet yang berisi informasi tentang Pemilu 2024. Selain kegiatan sosialisasi, untuk memeriahkan acara juga digelar karnaval gerobak sapi dan adu ketangkasan.
Tidak hanya datang dari Sleman, Paguyuban Gerobak Sapi juga ada yang datang dari Bantul, Klaten, Kediri, dan sejumlah daerah lain. "Ini mendukung pelestarian budaya juga, gerobak sapi sebagai alat transportasi zaman dulu," kata Kepala Biro Tatat Pemerintahan Setda DIY, KPH Yudanegara.
