Sleman, IDN Times - Pelaku usaha mendapat tantangan di saat pandemik COVID-19. Fisipol UGM melalui Soprema 2020 mendorong dan memajukan potensi para sociopreneur muda Indonesia.
Di tahun kelima ini, rangkaian kegiatan Soprema diikuti pendaftar dari 25 provinsi di Indonesia. Di antaranya berasal dari wilayah Kalimantan Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Papua, dan Sulawesi Selatan. Angka tersebut menunjukkan peningkatan pendaftaran yang sebelumnya hanya berasal dari 23 provinsi.
Selain menyelenggarakan rangkaian kompetisi dan inkubasi, Soprema juga menyelenggarakan kegiatan webinar yang diikuti 900 peserta dari seluruh Indonesia dengan tema “Youth 5.0: Untung Rugi Sociopreneur di Era Kolaboratif untuk Bangkit dari Pandemi”.
Selain Webinar, diselenggarakan pula Bincang Soprema yang diadakan sebanyak dua kali dengan tajuk “Dinamika Sociopreneur di Tengah Pandemi COVID-19” dan “Pandemi COVID-19: Menilik Nasib Pekerja Industri Kreatif".
Pada penyelenggaraan Soprema tahun ini, beberapa inovasi dilakukan. Salah satunya dengan menghadirkan Virtual Expo yang diadakan hingga 4 Desember 2020. Kegiatan Virtual Expo ini dimaksudkan untuk memfasilitasi wira usaha sosial muda untuk mengenalkan serta menjual usaha kreatif mereka melalui website https//:akmindonesia.org/expo.
Di samping itu, terdapat pula rangkaian talk show melalui Instagram live yang diadakan bagi para tenant expo untuk berbagi ilmu serta pengalaman mereka menjadi wira usaha sosial.
Pada malam penghargaan yang berlangsung pada (5/12/2020) yang dilaksanakan secara live streaming melalui YouTube Fisipol ini telah diumumkan pemenang dari Kompetisi kategori Kick off, Start Up dan lomba Company Profile serta pengumuman peraih dana pengembangan bagi para peserta Inkubasi
Dari kategori Kick Off, Juara 1 diraih oleh Onahni yang mengembangkan platform interaktif rehabilitasi pornografi dari Provinsi DI Yogyakarta. Juara 2 dimenangkan oleh Carbon Addons yang merupakan climate tech startup dari Provinsi Jawa Timur. Juara 3 yaitu Kampung Mancing Mania dari Provinsi Jawa Tengah yang mengembangkan wisata pemancingan di daerah banjir air rob.
Pemenang Harapan I diraih oleh Krawu Ikan Piscita, produsen ikan bandeng dari Provinsi Jawa Timur. Harapan 2 dimenangkan oleh Rumah Naneh yang menghadirkan inovasi camilan dari limbah kulit buah nanas dari Provinsi Jambi. Harapan 3 yaitu Minagro yang bergerak dalam pengembangan sistem pemeliharaan ikan dari Provinsi Sumatera Selatan. Sedangkan kategori Best Speaker, diraih oleh Faiq Imut dari Kampung Mancing Mania
Kategori Start Up terdapat tujuh pemenang yaitu Juara | diraih oleh FAM yang bergerak dalam bidang pengembangan agro-eduwisata dari Provinsi Sumatera Barat. Juara 2 dimenangkan oleh FLOS dari Provinsi Jawa Tengah yang bergerak di bidang pertanian berkelanjutan ramah lingkungan. Juara 3 yaitu Fit-in dari Provinsi DI Yogyakarta yang berfokus dalam pengembangan produk dan pengolahan limbah tekstil. Kemudian harapan | diraih oleh Teh Gaharu Royal yang memproduksi teh dari daun gaharu asal Provinsi DKI Jakarta. Harapan 2 dimenangkan oleh Agrowakaf yang merupakan start up digital di bidang pertanian dari Provinsi Jawa tengah. Harapan 3 yaitu Slayan, platform service market dari Provinsi Lampung. Untuk kategori Start Up juga terdapat pemenang Best Speaker yang diraih oleh Atikah Risyad dari FAM.
Selanjutnya dalam Inkubasi & Pitching, pata sociopreneur tak hanya mendapatkan materi namun juga terdapat sepuluh usaha terpilih yang mendapat dana bantuan pengembangan usaha sosialnya. Kesepuluh tim tersebut yaitu D'Milk, Ourfeed Agro Makmur, E-Helmet, Rolic, Dapur Sore, Pelangi Shop Aceh, Hutan Kita, Desa Berjaya, Sangkepok dan Teman Kami.