Hindari Makelar Tanah Proyek Jalan Tol, Dispertaru DIY Bentuk Satgas A
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Pemda (Dispetaru) DIY, segera membentuk Satuan tugas (Satgas) A. Pembentukan Satgas tersebut untuk menghindari adanya calo tanah di daerah terdampak pembangunan jalan tol.
Satgas A tersebut dipimpin oleh Kepala Desa Bokoharjo dan beranggotakan antara lain tim kelurahan, tim desa, Dispertaru DIY, Badan Pertahanan Nasional Sleman, dan Pejabat Pembuat Komitmen.
Baca Juga: Sosialisasi Jalan Tol Dimulai Hari Ini, Sultan Janji Tak Intervensi
1. Satgas A dipimpin Kades Bokoharjo
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY, Krido Suprayitno menjelaskan, pembentukan Satgas A tersebut selain menghindari makelar tanah, juga untuk melaksanakan tugas pengukuran dan sinkronisasi data pemilik tanah dan bangunan.
"Satgas nanti akan langsung dipimpin oleh Kades Bokoharjo untuk validasi dan menyingkronkan data. Kalau dari sosialisasi hari ini pada prinsipnya warga setuju," terang Krido dalam acara sosialisasi rencana pembangunan jalan tol Jateng-Yogyakarta di Balai Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman pada Rabu (4/12).
2. Warga diminta kendalikan mutasi tanah
Krido menyampaikan, terhitung mulai hari ini, warga Bokoharjo sudah diminta untuk mengendalikan mutasi tanah dan menjualnya di bawah tanah. Menurutnya, penjualan di bawah tanah akan menjadi kendala ketika saat pemberkasan dan pembayaran.
"Jangan mudah lepaskan tanah karena pada saatnya nanti pasti akan ada transaksi. Kita pahamkan pemilik tanah jangan mudah jual tanah mulai saat ini. Kalau dari pemilik tanah yang lama akan mudah transaksi, kalau yang di bawah tanah itu akan menjadi kendala ketika pembayaran," katanya.
3. Kades Bokoharjo sebut transaksi tanah sudah ditutup per hari ini
Kepala Desa Bokoharjo, Dody Herianto menyebutkan, per hari ini, transaksi pertanahan di Desa Bokoharjo sudah ditutup, terutama di area yang terkena jalan tol atau yang mengarah ke daerah yang terkena imbas.
Dia menjelaskan, untuk mengantisipasi makelar tanah tugas dari Satgas A yang akan melihat transaksi penjualan tanah. Menurutnya, ketika sudah dilakukan validasi, data akan dikunci by name, untuk itu ketika ada pergantian maka akan kelihatan.
"Tadi sudah disosialisasikan dan dilihat dari Google Earth tanah dan bagunan mana saja yang kena. Untuk itu warga dihimbau jangan percaya kepada makelar tanah. Nanti kalau ada perpindahan pasti akan kelihatan," jelasnya
Baca Juga: Proyek Tol di Yogyakarta Makan Lahan 1,7 Juta Meter Persegi