Kopdes Merah Putih Bangunharjo resmi beroperasi dengan 5 gerai, termasuk elpiji subsidi 3 kg.
Koperasi ini menjadi model percontohan di Bantul, menjamin ketersediaan gas melon dengan harga lebih murah.
Gerai gas melon didukung penuh oleh PT Pertamina, disuplai 20 tabung per minggu dan akan mengajukan pinjaman modal ke LPDB.
Bantul, IDN Times - Bersamaan dengan peringatan Hari Koperasi ke-78, Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, resmi beroperasi. Kopdes Merah Putih Kalurahan Bangunharjo memiliki lima gerai, salah satu usahanya menyediakan gerai elpiji bersubsidi tiga kilogram.
Wakil Bupati Bantul Aris Suharyanta saat pembukaan mengatakan, Koperasi Desa Merah Putih Bangunharjo adalah satu dari dua kopdes di Bantul yang menjadi model percontohan.
"Peluncuran Kopdes Merah Putih di Bangunharjo ini termasuk penunjukan dadakan. Namun, tak menjadi kendala, sehingga gerai gas elpiji sudah mulai beroperasi. Badan Hukum dan Nomor Induk Koperasi juga telah dimiliki," katanya, Selasa (21/7/2025).
Aris menegaskan ketersedian gas melon terkadang langka, tapi dipastikan stok akan ada. "Sebab beroperasi atas nama koperasi sebagai lembaga perekonomian desa untuk kemakmuran bersama masyarakat dan anggota," üjarnya.
Agen elpiji selama ini mendistribusikan gas melon ke pangkalan, akan menjamin ketersediaan has subsidi ini di gerai Kopdes Merah Putih Kalurahan Bangunharjo.
Aris menambahkan elpiji yang tersedia di koperasi hanya khusus untuk elpiji tiga kilogram, dan bukan ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram. "Untuk harga elpiji di kopdes lebih murah dari penyalur penyalur. Di sini (Kopdes Merah Putih) sebesar Rp18 ribu per tabung untuk yang tiga kilogram, kalau yang lima dan 12 kilogram itu non subsidi," katanya.
Selain memiliki gerai elpiji, juga terdapat empat gerai lainnya yaitu kebutuhan bahan pokok atau sembako, pupuk, apotik atau klinik, pengiriman paket dan simpan pinjam.
Ketua Kopdes Merah Putih Bangunharjo Zeri Widarnanto mengatakan, gerai elpiji di kopdes ini didukung sepenuhnya oleh PT Pertamina, dengan model pinjam barang yang kemudian menjual sesuai ketentuan berlaku.
"Untuk tahap awal disuplai 20 tabung per minggu. Kita baru kerja sama, kemitraan dari bebagai agen distribusi. Untuk selanjutnya kita akan berusaha sendiri, termasuk mengajukan pinjaman modal ke Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB)," katanya.