Kontraktor Tol Jogja-Solo Bor Tanah Ringroad, Ini Penjelasannya
- Persiapan pembangunan tol ruas Sleman-Gamping dimulai dengan pengeboran di Jalan Siliwangi, Ringroad Barat, Nogotirto, Gamping.
- Pengeboran dilakukan untuk mengecek kekerasan tanah dan karakteristik tanah hingga kedalaman 30-40 meter di 140 titik.
- Aktivitas pengeboran tidak mengganggu lalu lintas, material lumpur tidak dibiarkan bercecer di jalanan, dan keselamatan kerja serta lingkungan dijaga selama proses berlangsung.
Sleman, IDN Times - Sejumlah titik di Jalan Siliwangi, Ringroad Barat, Nogotirto, Gamping, mulai dibor sebagai persiapan pembangunan Tol Jogja-Solo ruas Junction Sleman-Gamping.
Pengeboran ini dilakukan di tengah atau median jalan Ringroad barat. Ada beberapa titik yang dibor dengan jarak yang cukup berdekatan.
1. Pengeboran untuk tahu data tanah
Humas Proyek Tol Jogja Solo Seksi 2 Paket 2.2 PT Adhi Karya, Agung Murhandjanto menuturkan, aktivitas pengeboran di beberapa ruas Jalan Siliwangi bertujuan untuk mengecek tingkat kekerasan tanah. Selain itu, untuk meninjau karakteristik tanah bakal proyek pembangunan tol.
Pengeboran dilakukan hingga kedalaman 30-40 meter di tiap titiknya. Dari situ, diharapkan informasi tentang tanah akan diketahui lewat aktivitas ini dan ini penting demi menentukan perlakuan pada tanah saat konstruksi. "Pengeboran ini namanya bor log, untuk mengetahui data tanah," kata Agung.
2. Ratusan titik pengeboran sepanjang Junction Sleman-Gamping
Agung menambahkan, aktivitas bor log ini dilaksanakan di total 140 titik yang membentang dari Junction Sleman, Tirtoadi sampai nantinya area Gamping.
Ia membeberkan, aktivitas bor log ini sudah tuntas dilaksanakan di area luaran non Ringroad. Sedangkan pengeboran serupa untuk zona dalam Ringroad sudah dilakukan semenjak selesai libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Itu tinggal di Ringroad, yang di dalam dalam sudah selesai," kata Agung.
3. Lalu lintas berjalan normal
Selama proses bor log berjalan, aktivitas lalu lintas di area Ringroad berlangsung normal, mengingat area pengeboran tidak memakan banyak ruang dari badan jalan.
Material lumpur hasil dari bor log, kata Agung, juga tidak dibiarkan bercecer di jalanan demi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan. Selain itu, menurut Agung, lubang bekas pengeboran selesai proses pengecekan juga akan dikembalikan seperti semula.
"Kami menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Untuk pengerjaan kami jaga benar untuk lingkungan keselamatan kerja maupun lingkungan," ungkapnya.
