H-2 Lebaran, Exit Tol Tamanmartani Sleman Dipadati Kendaraan
- Exit Tol Tamanmartani padat menjelang Lebaran, rekayasa lalu lintas dilakukan
- Jumlah kendaraan masuk DIY melalui Exit Tol Tamanmartani meningkat drastis setiap harinya
- Pengaturan lalu lintas dan imbauan keselamatan diterapkan untuk mengatasi kepadatan dan meminimalkan risiko kecelakaan
Yogyakarta, IDN Times – Exit Tol Tamanmartani terpantau padat memasuki H-2 Lebaran. Rekayasa lalu lintas dilakukan untuk mengurangi antrean kendaraan setelah Exit Tol Tamanmartani.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan DIY (Dishub DIY), Rizki Budi Utomo menjelaskan dari sisi timur pintu masuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Exit Tol Tamanmartani menjadi pilihan. “Banyak yang Tamanmartani dari Prambanan, makanya Prambanan landai banget,” ujar Rizki, Sabtu (29/3/2025).
1.Volume kendaraan meningkat
Rizki mengungkapkan berdasar data pada 25 Maret 2025, jumlah kendaraan masuk DIY melalui Exit Tol Tamanmartani sebanyak, 1.721. Sementara pada 26 Maret sebanyak 2.638 kendaraan, kemudian tanggal 27 Maret sebanyak 3.203, dan pada tanggal 28 Maret sebanyak 5.483.
Pada Sabtu 29 Maret 2025 dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB tercatat kendaraan yang masuk melalui Exit Tol Tamanmartani sebanyak 1.492 kendaraan. “Perkiraan akan naik (dibanding Jumat 28 Maret 2025),” ungkap Rizki.
2. Pengaturan untuk mengurangi kepadatan
Terpantau pada hari ini Sabtu (29/3/2025) setelah Exit Tol Tamanmartani terlihat padat. Rizki mengatakan, untuk mengurangi kepadatan setelah Exit Tol Tamanmartani terdapat pengaturan lampu lalu lintas.
“Setting waktu siklus APILL (traffic light), di simpang Raden Ronggo kita sesuaikan dengan pola arusnya, kita mainkan sesuai demand arus. Selain itu juga penempatan personel di lapangan yang mengatur langsung,” ujar Rizki.
3. Perhatikan kecepatan hingga kondisi tubuh
Rizki mengimbau kepada pemudik untuk mengutamakan keselamatan di jalan, salah satunya memperhatikan batas kecepatan. “Biasanya orang mudk ketika sekali macet, kemudian jalan lengang banyak yang menaikkan kecepatan. Itu cukup berbahaya,” ujar Rizki.
Selain manajemen kecepatan berkendara. Ia meminta pemudik untuk memperhatikan kondisi tubuh. “Jika kelelahan, manfaatkan rest area yang sudah disedikan,” ungkap Rizki.