Kulon Progo Tetapkan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Alam

Sejak akhir September terjadi 100 kasus bencana 

Kulon Progo, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir dan tanah longsor, menyusul bencana alam yang belakangan terjadi. Hujan deras yang mengguyur wilayah Kulon Progo sejak akhir September 2022 telah menyebabkan banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang di lebih dari 100 lokasi.

1. Sejak akhir September terjadi 100 kasus bencana banjir hingga pohon tumbang

Kulon Progo Tetapkan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Alamilustrasi tanah longsor (IDN Times/Aditya Pratama)

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo Joko Satya Agus Nahrowi mengatakan Surat Keputusan Bupati Nomor 348/C/2022 tentang Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Banjir dan Tanah Longsor. 

Joko mengatakan bahwa alokasi anggaran biaya tidak terduga masih tersisa Rp4,7 miliar, tetapi dana itu tidak khusus untuk kebencanaan saja.

2. Penetapan status untuk mempercepat pengerahan sumber daya

Kulon Progo Tetapkan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana AlamIlustrasi tanah longsor (IDN Times/Sukma Shakti)

Penetapan status tanggap darurat penanganan bencana, menurutnya ditujukan guna mempercepat pengerahan sumber daya untuk menanggulangi dampak bencana, termasuk penggunaan anggaran pemerintah.

"Menggunakan biaya tidak terduga untuk pengerahan alat berat yang digunakan untuk membuka akses jalan umum, baik jalan kabupaten atau perkampungan yang memang terkena dampak bencana longsor," kata Joko dikutip Antara, Senin (17/10/2022). 

 

Baca Juga: Tanah Longsor Kulon Progo Sempat Tutup Jalur Masuk Sendangsono

3. Pasang 3alat pendeteksi dini tanah longsor di Klepu, Njeruksari, dan Ngrancah

Kulon Progo Tetapkan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana AlamIlustrasi Longsor (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut Joko alat berat perlu dikerahkan untuk menangani dampak tanah longsor di puluhan lokasi, termasuk di Sonyo dan Pringtali, Kecamatan Girimulyo, serta Sidoharjo dan Kalibawang. Begitu pula di wilayah rawan longsor, termasuk di antaranya Kokap, Samigaluh, Girimulyo, Kalibawang, dan sebagian Pengasih yang berada di kawasan perbukitan.

"Kami sudah memasang tiga alat pendeteksi dini tanah longsor di Klepu, Njeruksari, dan Ngrancah," katanya.

Joko mengimbau warga di daerah rawan bencana meningkatkan kewaspadaan, segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman bila hujan dengan intensitas tinggi turun dalam durasi lama.

Baca Juga: Bandara YIA Kulon Progo Mulai Layani Penerbangan ke Singapura  

Baca Juga: Tanah Longsor, Belasan Warga Banjaroyo Kulon Progo Mengungsi

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya