Kota Yogyakarta Evaluasi Penutupan Jalan Malioboro
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Yogyakarta, IDN Times- Hari ini selama 12 jam mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB, Jalan Malioboro ditutup untuk umum. Penutupan ini dilakukan di luar Selasa Wage untuk melihat pola manajemen lalu lintas yang pas bagi Malioboro menuju semi pedestrian.
Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta telah melakukan evaluasi penutupan Jalan Malioboro. Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Windarto mengatakan berdasarkan penutupan jalan yang rutin di Jalan Malioboro, pihaknya menemukan jalan tembus dari Jalan Suryatmajan ke Jalan Pajeksan berpotensi membahayakan pengendara, Oleh sebab itu pada uji coba berikutnya akan dilakukan penutupan total.
“ Banyak yang tidak tengok kanan dan kiri sebelum menyeberang, mungkin karena biasanya satu arah. Ini berbahaya,” terang Windarto pada Jumat (7/2).
Baca Juga: Hari ini, Malioboro Bebas Kendaraan Diberlakukan Lagi
1. Infrastruktur yang kurang akan dibenahi
Evaluasi lainnya adalah beberapa insfrastruktur yang perlu dipersiapkan misalnya tempat parkir tambahan dan akses keluar masuk belakang Gedung DPRD DIY atau lewat Jalan Jalan Mataram.
Hasil evaluasi itu nantinya akan diterapkan saat uji coba berikutnya yang akan dilakukan akhir Februari atau awal bulan Maret.
2. Penutupan akan dilakukan kembali bulan depan
Penutupan yang rencananya akan dilakukan bulan depan, kemungkinan akan dilakukan pada hari Sabtu di luar libur panjang. Hal ini untuk memastikan manajemen lalu lintas yang paling pas diterapkan di Malioboro.
“Kami akan mencoba melakukan uji coba saat akhir pekan di luar libur panjang, kemungkinan pada hari Sabtu. Kami ingin melihat bagaimana fluktuasi arus lalu lintas di Jalan Malioboro dan kawasan sekitarnya,” ujar Windarto.
3. Pelaku usaha berharap konsep Malioboro yang baru akan memperbaiki pendapatan
Salah seorang pengemudi andong di gedung DPRD DIY, Sugeng Prasojo mengatakan dirinya mengaku lebih nyaman saat Malioboro bebas kendaraan berrnotor. Pasalnya parkir terasa lebih longgar dan jalanan tidak berebut dengan kendaraan lain.
“Iya lebih leluasa jalan kudanya, biasanya kan banyak klakson atau harus berebut,. jadi kasihan kudanaya,” ujar pria asal Bantul ini.
Saat ditanya mengenai pendapatan yang diperoleh, Sugeng yang sudah puluhan tahun menjadi kusir ini mengatakan tidak ada perubahan. Ia hanya berharap pemerintah benar-benar memperhatikan pelaku usaha di Malioboro.
Baca Juga: Sejarah Jalan Malioboro, Ikon Yogyakarta yang Punya Makna Mendalam