Disidak, AW Jogja Ternyata Tak Kantongi Izin Lengkap
- AW Jogja tidak memiliki izin sebagai tempat hiburan malam dan menjual minuman keras.
- PT Asia Gemilang belum mengurus perizinan untuk mengubah konsep resto dan bar menjadi hiburan malam.
- Anggota DPRD Sleman menyatakan AW Jogja tidak selayaknya beroperasi di kawasan pemukiman warga karena belum memiliki izin lengkap.
Sleman, IDN Times - Tempat hiburan malam Angel’s Wing (AW) Jogja yang berlokasi di Karangmloko, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, terbukti tidak memiliki izin yang lengkap. AW Jogja tidak mengantongi izin sebagai tempat hiburan malam dan izin menjual minuman keras.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sleman, bersama sejumlah anggota DPRD didampingi Kokam Muhammadiyah mendatangi AW Jogja, Senin (30/9/2024). Dari penelusuran DPMPTSP, AW Jogja tidak memiliki perizinan menjual miras. Izin yang dikantongi hanya izin restoran, bukan tempat hiburan malam.
“Izinnya PT Sastro Ing Kahuripan (tempat sebelumnya) adalah restoran dan bar yang berizin, tapi kan sekarang jadi Angel Wing menggunakan PT Asia Gemilang yang belum ada izinnya,” kata Koordinator Kelompok Substansi Pelayanan Terpadu Satu Pintu II DPMPTSP Sleman, Dyah Sulistyastuti.
1.Perizinan usaha tidak dipenuhi
PT Asia Gemilang seharusnya mengurus atau mengajukan perizinan, termasuk mengubah konsep resto dan bar menjadi hiburan malam. Namun, hingga AW Jogja beroperasi tidak ada perizinan yang diselesaikan.
“Minuman beralkohol, harus ada izin terpisah. Baik (PT) Sastro Ing Kahuripan maupun (PT) Asia Gemilang. Herus mengajukan izin masing-masing terkait dengan minuman beralkohol,” ungkap Dyah.
2.Meresahkan karena di pemukiman warga
Anggota DPRD Sleman, Surana, mengungkapkan memang tidak selayaknya AW Jogja untuk beroperasi di kawasan pemukiman warga. Selain juga, tempat hiburan malam tersebut belum memiliki izin yang lengkap.
Surana juga mengungkapkan bahwa perizinan yang dimiliki AW Jogja hanya perizinan restoran, bukan perizinan klub malam. “Bukan untuk kegiatan klub malam dan tidak menjual minuman keras, tidak berisik di warga sekitarnya,” ungkap Surana.
3.Dinilai mengganggu ketentraman warga
Salah seorang warga Karangmloko, Irfan Erlangga menjelaskan dasar penolakan warga karena merasa terganggu dengan adanya tempat hiburan malam di perkampungan mereka. Selain kebisingan penjualan miras juga menjadi keresahan tersendiri bagi warga,
“Warga meminta AW tutup kalau masih menjadi diskotek. Kalau kembali jadi restoran silakan saja dibuka lagi,” ujar Irfan.
