Harga Bibit Bawang Merah di Bantul Tembus Rp100 Ribu per Kg
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Petani bawang merah di Kabupaten Bantul dibuat pusing dengan harga bibit bawang merah yang kini tembus Rp100 ribu per kilogram. Padahal, harga sebelumnya hanya sekitar Rp40 ribuan per kg.
1. Awalnya harga bibit bawang merah hanya Rp40 ribu per kilogram
Bendahara Forum Komunikasi Petani Ngrembaka Nir Sambikala, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Abdul Mukid, mengatakan harga bibit bawang merah untuk masa tanam (MT) II sekitar dua bulan yang lalu masih dalam kisaran Rp40 ribuan per kilogram. Namun, kini harga bibit bawang merah tembus Rp95 ribu hingga Rp100 ribu perkilogram.
"Ganti harga, bukan lagi naik," katanya, Sabtu (9/7/2022).
Baca Juga: Cuaca Buruk, Petani Bawang Merah di Bantul Rugi Ratusan Juta Rupiah
2. Miliaran uang dari Bantul lari ke Brebes dan Nganjuk untuk membeli bibit bawang merah
Menurut Mukid, saat MT II, lahan untuk tanam bawang merah di Kalurahan Srigading hampir mencapai 363 hektare, masih ditambah lahan di Kapanewon Kretek dan Kapanewon Srandakan.
"Untuk bibit saja sudah miliaran uang lari ke Brebes atau Ngajuk untuk membeli bibit bawang merah," ucapnya.
Naiknya harga bibit bawang merah, kata dia, disebabkan permintaan yang tinggi oleh petani di Brebes atau Nganjuk sendiri. Sebab musim kemarau seperti sekarang sangat cocok untuk menanam bawang merah.
"Di Brebes sendiri beberapa waktu yang lalu tanaman bawang merah sempat kebanjiran dan gagal panen. Akibatnya petani kembali mencari bibit bawang merah untuk ditanam sehingga bibit yang seharusnya dijual keluar daerah stoknya menipis. Akibatnya harga bibit bawang merah juga melonjak tajam," ucapnya.
Kendati begitu, anggota Forum Komunikasi Petani Ngrembaka Nir Sambikala mendapatkan pinjaman bibit bawang merah yang akan dibayar saat panen mendatang.
"Untuk pembelian bibit bawang merah kemudian dipinjamkan ke anggota saja nilainya hampir Rp1 miliar. Itu saja masih ada petani yang minta tambah pinjaman bibit,"terangnya.
3. Petani difasilitasi mendapatkan KUR tanpa agunan
Di sisi lain, anggota dari Forum Komunikasi Petani Ngrembaka Nir Sambikala juga mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR) dari salah bank milik pemerintah dengan total pinjaman hampir Rp500 juta.
"Petani yang pinjam KUR selama lima bulan hanya mencicil bunganya saja setiap bulannya. Kemudian pokoknya dibayarkan saat masa panen mendatang. Jadi anggota Forum Komunikasi Petani Ngrembaka Nir Sambikala saat menanam bawang merah tidak keluar modal karena sudah dipinjami bibit dan KUR dari bank untuk biaya pemeliharaan," terangnya.
4. Keberadaan kelompok tani sangat membantu petani
Salah satu petani bawang merah yang juga anggota Forum Komunikasi Petani Ngrembaka Nir Sambikala, Estu, mengaku menanam bawang merah hampir 7 ribu meter persegi. Ia membutuhkan bibit cukup banyak dan diperkirakan menghabiskan anggaran hingga Rp40 juta hingga bawang merah siap panen.
"Saya juga dapat pinjaman bibit bawang merah dari kelompok, namun saat itu harga bibit bawang merah masih sekitar Rp40 ribu per kilogram. Bibit saya simpan dan baru ditanam pada awal bulan Juli kemarin," ungkapnya.
Keberadaan Forum Komunikasi Petani Ngrembaka Nir Sambikala dinilai sangat penting dan sangat membantu petani. Terlebih ketika harga bibit bawang merah tembus Rp100 ribu per kg.
"Apalagi dapat pinjaman KUR tanpa agunan sangat disyukuri petani. Agunan ditanggung oleh Pak Mukid sebagai bendara Forum Komunikasi Petani Ngrembaka Nir Sambikala," katanya sambil tersenyum.
"Ya besok kalau panen harga jual bawang merah masih Rp20 ribu per kilogram petani masih dapat untung meski harga bibit bawang merah tembus Rp100 ribu per kilogram," tambahnya.
Baca Juga: Harga Bibit Bawang Merah di Bantul Selangit, Petani Mengeluh