Sleman, IDN Times - Pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta-Bawen saat ini masih dalam tahap sosialisasi. D Sleman pembangunan jalan tol ini akan melewati 21 desa dan 9 kecamatan. Salah satu desa terdampak pembangunan adalah Tirtoadi.
Sebanyak 6 dusun dari desa yang terletak di Sleman bagian barat ini akan terkena dampak pembangunan. Menurut keterangan Kepala Desa Tirtoadi, Sabari salah satu rumah yang terkena proyek pembangunan jalan tol adalah rumahnya yang berada di Dusun Sanggrahan.
Sabari menuturkan rumahnya menjadi satu-satunya kepala desa di Kabupaten Sleman yang terkena proyek pembangunan jalan tol. Sabari mengaku legowo walaupun rumah miliknya yang baru saja dibangun akan dirobohkan.
"Kena semua pekarangan seluas 500 meter dan full bangunan. Pada saat ini saya legowo karena digunakan untuk proyek tol ini. Rencana pindah nanti setelah dapat ganti untung. Kalau pindah paling nanti masih di padukuhan yang sama. Tinggal nunggu uangnya," terangnya.
Menurut Sabari, desa Tirtoadi nantinya tidak hanya terdampak pembagunan tol Yogyakarta-Solo, namun juga jalan tol Yogyakarta-Bawen. Untuk pembangunan tol Yogyakarta-Solo setidaknya terdapat 561 bidang tanah yang terdampak. Sedangkan untuk pembagunan tol Yogyakarta-Bawen ada 277 bidang tanah.
"Hari ini kita sosialisasi tol kepada warga dusun Ketingan dan Rajek Lor. Besok dusun Sanggrahan dan Janturan. Untuk hari Kamis (30/1) di dusun Kaweden dan Gomblang. Di Janturan banyak sekali yang terdampak, sehingga mayoritas bedol desa," katanya saat sosialisasi tol di Balai Desa Tirtoadi pada Selasa (28/1).
Selain rumah dan pekarangan milik Sabari, lahan sawah milik Kepala Dusun Ketingan, Supartinah juga terkena proyek. Supartinah menjelaskan, dari lahan seluas 3.000 meter persegi setengahnya harus direlakan untuk proyek tol.
"Selain sawah juga ada pohon kelapa, sengon, tanaman produktif semua dan saya tanami cabai," terangnya.