Kasus Siswi Dipaksa Berhijab, Pemda DIY Upayakan Rekonsiliasi
Pemeriksaan kepala sekolah dan guru tetap berjalan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Polemik kasus dugaan siswi dipaksa berhijab di SMAN 1 Banguntapan Bantul masih belum menemui titik akhir. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) pun berencana memfasilitasi rekonsiliasi antara pihak terkait demi mengantisipasi berlarut-larutnya persoalan ini.
"Rekonsiliasi antara sekolah, guru dengan orangtua, mudah-mudahan dengan siswanya juga kalau sudah memungkinkan akan kita lakukan secepatnya," kata Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya, Selasa (9/8/2022).
Baca Juga: Jerit Ibu Siswi yang Dipaksa Berhijab: Anak Saya Trauma
1. Salah paham regulasi dan ketenteraman masyarakat
Didik berujar, rekonsiliasi ini bertujuan agar pihak yang keliru meminta maaf secara sadar atas kesalahannya memahami sebuah regulasi. Selain itu, demi menciptakan ketenangan di tengah masyarakat.
"Masalah rekonsiliasi itu kesadaran masing-masing. Bahwa kalau apa yang dilakukan itu keliru ya mungkin saling bermaafan saya kira lebih utama, lebih bagus ya. Dan masyarakat segera bisa ayem dengan adanya rekonsiliasi," kata Didik.
"Harapan rekonsiliasi, mudah-mudahan kasus ini segera reda. Semua pihak bisa menyadari mungkin ini kesalahpahaman memahami aturan," lanjutnya.
Baca Juga: Aturan Seragam SMAN 1 Banguntapan Tunggu Rekomendasi Disdikpora DIY