TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Libur Lebaran, Taman Nasional Gunung Merapi Ditutup

Buka kembali pada tanggal 6 Mei 2019

Gunung Merapi. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Sleman, IDN Times - Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) bakal ditutup sementara sehubungan dengan adanya libur Hari Raya Idul Fitri tahun 2019 yang jatuh pada awal 5 dan 6 Mei 2019 nanti. Namun demikian, penutupan hanya berlangsung selama sehari saja, yakni untuk hari pertama libur Idul Fitri.

Keputusan ini tertera pada surat edaran resmi Balai TNGM di bawah Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Nomor: PG 12/BTNGM/Ren/05/2019.

Dalam surat itu, disebutkan sejumlah objek wisata di kawasan TNGM yang ditutup. Meliputi Tlogo Muncar dan Tlogo Nirmolo di Kaliurang, Pakem; Panguk dan Plunyon di Kalikuning, Cangkringan; Deles di Kemalang, Klaten; dan Jurang Jero di Srumbung, Magelang.

Baca Juga: Lebih dari 900 Jip Siap Sambut Wisatawan Lava Tour Merapi

1. Petugas libur

Dok. IDN Times/Istimewa

Kepala sub Bagian Tata Usaha Balai TNGM, Ahmadi menjelaskan, penutupan sejumlah obyek wisata ini dikarenakan hak libur yang diperoleh para pegawai di Balai TNGM.

"Seperti biasanya, hari H Lebaran, semua karyawan juga harus diberi kesempatan (libur). Di luar hari itu kan karyawan masuk semua," kata Ahmadi.

Selain itu, pertimbangan lainnya adalah pada saat hari pertama lebaran, memang objek wisata di TNGM cenderung sepi pengunjung. "Jadi bukan karena kondisi Merapinya ya. Hanya pertimbangan pengelolaan saja," sambungnya.

2. Tambah personel jaga

ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Menyusul masih bertahannya status 'waspada' Gunung Merapi di masa libur ini, pihak TNGM menerapkan pembagian shift sekaligus penambahan personel.

"Kami tambah personel penjagaan piket. Karena sebenarnya kan kami liburnya satu minggu. Tapi karena ini masa liburan, kunjungan pasti meningkat," tutur Ahmadi.

Tak cukup sampai di situ. Menurut Ahmadi, komunikasi juga koordinasi dengan Basarnas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat ikut diintensifkan. "Antisipasi kalau terjadi kecelakaan atau bencana," ujarnya menegaskan.

Baca Juga: BPPTKG: Pertumbuhan Kubah Merapi Slow, Woles Begitu! 

Berita Terkini Lainnya