TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kesulitan Biaya, Keluarga Korban Pembacokan di Jogja Buka Donasi

Sudah menghabiskan biaya pengobatan Rp60 juta

Ilustrasi. IDN Times/Sukma Shakti

Yogyakarta, IDN Times - Pada hari Minggu, 10 November 2019 sekitar pukul 01.45 wib, seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta, AW (21), menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal.

AW dibacok di Jalan Kenari, Umbulharjo, Yogyakarta. Korban sempat diajak ngobrol oleh pelaku yang diperkirakan berjumlah tujuh orang yang mengendarai tiga motor berbeda. 

Akibatnya, warga Karawang, Jawa Barat itu menderita luka di bagian kepala dan tangan. Kesedihan tidak hanya berhenti di situ, keluarga mengaku biaya pengobatan yang tidak sedikit mengharuskan mereka untuk membuka donasi bagi proses penyembuhan AW. 

Baca Juga: Jogja Darurat “Klitih”, Banyak Geng Sekolah yang Berani Pakai Senjata Tajam

1. Operasi di bagian tangan dan kepala

Ilustrasi pemerkosaan (IDN Times/Sukma Shakti)

Kakak kandung korban, Rezza, menyebut saat ini kondisi Awan sudah sadar dan membaik. Terutama, pasca operasi di bagian yang tubuh terluka akibat sabetan benda tajam.

"Operasi di bagian pergelangan tangan kanan yang patah. Terus urat nadinya nyaris putus," kata Rezza, Kamis (14/11).

Tim dokter RSUP Dr. Sardjito masih melihat kemungkinan adanya pengaruh bagian tangan ke bagian syaraf tangan, termasuk ototnya.

Dijelaskan Reza, luka di tangan kanan adiknya karena berusaha melindungi diri dari serangan membabi buta pelaku. Pelaku saat itu diduga menggunakan celurit. "Ujung tajamnya kena kepala, lalu yang tumpulnya kena tangan," sambungnya.

"Makanya tangan sampai patah sama luka di kepala lebar," tambah dia. Akibatnya, luka sabetan di kepala harus dioperasi.

2. Biaya pengobatan telah habiskan puluhan juta

Twitter/@latifrezza

Melihat luka yang dialami AW, biaya pengobatan dan perawatan jelas tak sedikit. Hingga Rabu (13/11) kemarin, perkiraannya biaya pengobatan sudah tembus Rp60 juta dan kemungkinan masih terus bertambah.

"Kata dokter kemungkinan lama paling tidak sepekan ke depan baru bisa keluar dari rumah sakit," lengkap Rezza.

Baca Juga: Sosiolog: Klitih Jadi Tameng Pelaku Tindak Kriminal

Berita Terkini Lainnya