TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wisata, UMKM dan Pertanian Jadi Perhatian Utama Sleman di Tahun 2022  

3 sektor tersebut untuk minimalkan dampak pandemik   

Pemandangan Gunung Merapi dari Museum Gunung Merapi (IDN Times/Yogie Fadila)

Sleman, IDN Times - Pandemik COVID-19 yang terjadi hampir dua tahun terakhir turut berdampak besar terhadap sejumlah sektor di Kabupaten Sleman. Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menjelaskan, sektor yang paling terdampak pandemik COVID-19 adalah pariwisata dan UMKM. Tahun 2022 mendatang pihaknya menyiapkan sejumlah program pemulihan ekonomi dan kondisi sosial masyarakat.

1. Akan siapkan sejumlah kegiatan di tempat wisata

Objek wisata Kaliurang di Sleman. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Danang menjelaskan hingga November 2021, jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Sleman sebanyak 704.748 orang. Dibandingkan dengan jumlah wisatawan pada periode yang sama tahun 2020, terdapat penurunan sebesar 81,48 persen.

"Kunjungan wisatawan di Kabupaten Sleman didominasi wisatawan nusantara sebesar 99,94 persen. Destinasi wisata budaya, utamanya candi yang dikelola oleh TWC menjadi favorit wisatawan," ungkapnya pada Rabu (29/12/2021).

Cara menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Sleman menurut Danang adalah dilakukan sejumlah pelonggaran aturan PPKM. 

"Mungkin dengan adanya pelonggaran aturan  destinasi wisata tidak hanya dibuka untuk menikmati alam tapi juga akan ada kegiatan di destinasi wisata, agar wisatawan mau berkunjung," terangnya.

Baca Juga: Saat Pandemik Pendapatan Sektor Pariwisata Sleman Lampaui Target  

2. UMKM mendapat perhatian khusus

Ilustrasi UMKM. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Menurut Danang, tahun depan perhatian khusus terhadap UMKM akan ditingkatkan. Meskipun terjadi peningkatan di masa pandemik dari 68 ribu menjadi 90 ribu, namun masih terdapat kendala marketing yang dihadapi oleh UMKM. Untuk membantu pemasaran UMKM secara online, Pemkab Sleman akan melakukan display produk UMKM di minimarket berjejaring serta swalayan dan mal.

"UMKM Sleman kalau kita dilihat tidak kalah secara branding dan produk, tapi karena pemasaran yang mungkin masih kalah. Kita sudah melakukan pemasaran secara online, selain itu mengharuskan pusat perbelanjaan display dan mengadakan pameren di tempat ramai," jelasnya.

3. Minta masyarakat optimalkan lahan hijau untuk produk pertanian

Ilustrasi petani menanam padi di area persawahan. (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Sebagai lumbung pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Pemkab Sleman akan menaruh perhatian lebih di sektor pertanian. Meskipun di masa pandemik COVID-19 sektor pertanian menunjukkan tren positif, namun peningkatan produktivitasnya dinilai kurang karena hanya naik 1 persen di tahun 2021.

Danang mengatakan masyarakat perlu memanfaatkan lahan tidur dan pekarangan untuk ditanami tanaman.

"Contoh di Merapi yang dulunya hanya tanaman keras sekarang sudah holtikultura," katanya.

Selain itu, upaya menggandeng para millennial untuk terlibat dan terjun langsung di bidang pertanian terus dilakukan. Salah satunya bekerja sama dengan universitas yang memiliki jurusan pertanian agar bisa menerjunkan secara langsung mahasiswa ke lapangan.

"Agar mahasiswa bisa turun ke lapangan untuk melaksanakan kegiatan pertanian secara langsung. Karena nanti setelah lulus bisa langsung terjun ke pertanian dengan ilmunya," paparnya.

Berita Terkini Lainnya