Butet Mengenang Melodi Terakhir yang Diciptakan Djaduk di Afrika
Semoga penggalan nada itu bisa dimainkan Kua Etnika
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Daruwaskita turut berkontribusi dalam artikel ini
Bantul, IDN Times - Butet Kertaradjasa berhasil menyelamatkan penggalan melodi yang bisa jadi karya terakhir musikus dan seniman Djaduk Ferianto. Melodi tersebut diciptakan saat mereka berdua berada di Afrika Selatan dan tersimpan rapi di ponsel Djaduk.
Saat berada di rumah duka tempat jenazah Djaduk Ferianto di dusun Kembaran, Kasihan, Bantul, Rabu (13/11), Butet menceritakan bagaimana usaha dirinya dan Djaduk dalam mempersiapkan penampilan dalam sebuah pagelaran musik –selain Ngayogjazz– yang akan dilaksanakan di Afrika Selatan tahun depan.
Baca Juga: Potret Djaduk Ferianto dan Petra yang Romantis dan Manis
1. Djaduk direncanakan akan tampil di acara Cape Town Jazz bersama musisi-musisi Afrika
Pada September lalu, Butet dan Djaduk menyambangi Afrika Selatan untuk mempersiapkan penampilan di acara Cape Town Jazz, dimana Djaduk akan berkolaborasi dengan para musisi dan perkusi dari kota Johannesburg dan Cape Town, Afrika Selatan.
"Dari bulan akhir September kemarin saya bersama Djaduk ke South Africa, semestinya akan tampil di Cape Town Jazz bulan Maret akhir nanti, dimana Djaduk akan berkolaborasi dengan vokalis dan musik perkusi dari Johannesburg dan dari Cape Town, ini sedang kami persiapkan," ungkap Butet menceritakan persiapan penampilan Djaduk.
Baca Juga: [FOTO] Nini Thowok hingga Anies Baswedan Berduka atas Kepergian Djaduk