PKBI akan Dorong Kelompok Marginal Menjadi Leader Toleransi
Menjadi survive saja tidak cukup
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times – Ketua Pengurus Nasional Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Ichsan Malik menilai persoalan terkait keluarga serta kesehatan seksual dan reproduksi yang telah diperjuangkan kini menjadi persoalan baru.
Ia mencontohkan di masa lalu masalah angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan, angka perkawinan usia muda, juga sulitnya toleransi atas berbagai perbedaan menempati urutan tinggi di Indonesia. Kini persoalan itu kembali terjadi.
“Siklus masalah yang dulu pernah terjadi, kini berputar kembali. Terjadi lagi,” kata Ichsan saat membuka Seminar Pengembangan Strategi Kebudayaan dalam Pemenuhan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi di Hotel Santika Yogyakarta, Sabtu, 11 Januari 2020.
Baca Juga: Curhatan Mami Yuli, Waria yang Dijanjikan Perubahan Jokowi pada 2014
1. Bangsa Indonesia melihat perbedaan sebagai bencana
Melihat itu, pengurus dan relawan PKBI merasakan keprihatinan dan mengajak masyarakat untuk menghargai dan menghormati perbedaan. Mengingat sebagian masyarakat Indonesia justru bergerak ke arah perbedaan sebagai bencana.
"Melihat orang berbeda orientasi seksualnya sudah ribut. Bertemu orang difabel sudah tak menghormati. Mengetahui orang berbeda etnis dan keyakinan dibuat saling menghancurkan. Ini persoalan besar yang langsung menghantam pada masalah kesehatan seksual dan reproduksi,” kata Ichsan.
Baca Juga: Usia Boleh Muda Tapi 5 Pahlawan Muda Ini Punya Pengalaman Luar Biasa