Kisah Pengusaha Warkop yang Diangkat Penyakitnya dengan Kopi (1)
Lakukan terapi minum kopi robusta tanpa gula
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times – Tahun 2015-2018 bisa dibilang masa-masa terberat bagi Ismail Komar. Penyakit diabetes, lever, jantung, dan paru menderanya. Tubuhnya mengurus tinggal tulang. Mantan jurnalis itu pun hanya bisa tergolek dan bolak-balik ke rumah sakit.
“Dua kali kolaps,” kata Komar saat mengisahkan masa sakitnya dalam sarasehan Manajemen Bisnis Kopi dalam Festival Kopi Komunitas Kagama Ngopi (KKN) di halaman Laboratorium Agrokompleks Universitas Gadjah Mada (UGM) di Sleman, 15 Februari 2020.
Tangan Tuhan bermain. Penyakit Komar diangkat lewat terapi kopi robusta tanpa gula. Bersama istrinya yang seorang dokter, Endang Purwaningsih, mengisahkan perkenalan mereka dengan kopi hingga kini menjadi pengelola warung kopi di Lampung.
Baca Juga: Menikmati Kopi Luwak ala Kafe di Gunung dengan Drip Bag
1. Kedua paru tergenang air
Endang masih mengingat kondisi suaminya masa itu. Kedua parunya tergenang air. Fungsi paru sebelah kiri tinggal 25 persen, yang kanan 50 persen. Sesak nafas dan batuk pun terus mendera.
“Kalau pun pakai oksigen, gak ngaruh pada fungsi parunya,” kata Endang.
Hari-hari pun diisi dengan mengkonsumsi obat. Dalam sehari, Komar harus suntik insulin empat kali untuk mengatasi diabetesnya. Kemudian mengkonsumsi obat diabetes dua macam ditambah tiga obat paru sebesar jempol.
“Tersiksa minum obat sebesar itu,” kata Endang.
Baca Juga: Kopi Robusta Tanpa Gula ala Komar yang Menolak Diekspor (2)