PKL Malioboro Direlokasi, Nasib Buruh Dorong Gerobak Kian Tak Pasti
Pemda DIY lemparkan solusi ke PKL
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Proses relokasi pedagang kaki lima (PKL) yang berada di kawasan Malioboro terus berjalan. Nasib buruh dorong gerobak yang puluhan tahun bekerja di sana pun semakin tak pasti.
Baca Juga: Bikin Akses ke Teras Malioboro 2, PKL Sepatu di Jl Mataram Direlokasi
1. Buruh dorong gerobak terancam kehilangan mata pencaharian
Dilansir ANTARA, puluhan buruh dorong gerobak Malioboro yang didampingi LBH Yogyakarta mendatangi Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin (31/1/2022) pagi. Mereka menggelar aksi damai untuk meminta kejelasan nasib mereka setelah PKL direlokasi.
Suwarno, salah seorang buruh dorong gerobak yang telah bekerja selama 20 tahun, mengatakan mereka bisa kehilangan mata pencaharian ketika seluruh PKL telah direlokasi ke Gedung Teras Malioboro 1 dan Malioboro 2. Sebab, tak ada lagi PKL yang membutuhkan jasa mereka.
Oleh karena itu, ia berharap ada solusi dari Pemda DIY dengan menyediakan pekerjaan yang baru bagi mereka. Misalnya dengan memberikan lapak berjualan.
"Kalau PKL pindah kami tidak bisa bekerja, terus anak istri saya kasih makan apa semoga gubernur punya hati nurani, bisa membuat kami bisa bekerja, setidaknya dapat lapak syukur-syukur," katanya.
Baca Juga: Tempat Lokasi Baru, Wawali Jogja Minta PKL Malioboro Tak Khawatir