Merapi Sepekan Terakhir: Guguran Teramati hingga Runtuhnya Kubah Lava
BPPTKG melaporkan hasil pengamatan pada 20-26 November 2020
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) kembali melaporkan hasil pengamatan Gunung Merapi selama sepekan terakhir, yaitu tanggal 20-26 November 2020.
Dalam keterangan resminya, Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menyebutkan adanya guguran yang teramati dari Pos Pengamatan Babadan pada 22 November pukul 06.48 WIB. Guguran tersebut memiliki jarak luncur maksimal sejauh 1 km di sektor barat ke arah hulu Kali Lamat.
Selain itu, berdasarkan pantauan foto dari sektor Tenggara tanggal 26 November terhadap tanggal 19 November 2020, terjadi perubahan morfologi berupa runtuhnya sebagian kubah Lava1954.
Baca Juga: BPPTKG: Alur Sungai di Merapi Masih Mampu Tampung Material Vulkanik
1. Intensitas kegempaan masih terus meningkat
Dalam sepekan terakhir, BPPTKG mencatat 277 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 2.464 kali gempa Fase Banyak (MP), 4 kali gempa Low Frekuensi (LF), 340 kali gempa Guguran (RF), 541 kali gempa Hembusan (DG), dan 9 kali gempa Tektonik (TT).
"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu (13-19 November 2020)," terang Hanik pada Jumat (27/11/2020).
Baca Juga: Tebing Lava Merapi Tahun 1954 Runtuh, BPPTKG Minta Warga Tetap Tenang