TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

ALSA CHASE 2022 Tingkatkan Kepedulian pada Komunitas Difabel

ALSA LC UGM adakan talk show dan kunjungan ke panti asuhan

Kunjungan ALSA CHASE 2022 ke Panti Asuhan Bina Siwi. (Dok. ALSA LC UGM)

Yogyakarta, IDN Times - Divisi External Affairs dari Asian Law Students' Association Local Chapter Universitas Gadjah Mada (ALSA LC UGM) kembali mengadakan kegiatan sosial ALSA Charity and Social Event (CHASE) 2022 pada 15–16 Juli 2022. Acara yang digelar secara luring dan daring ini mengangkat judul "The Fate to Stand Out" dan menggandeng komunitas difabel.

Baca Juga: ALSA Charity & Social Event, Dukungan untuk Anak yang Hidup dengan HIV

1. Fokus pada peningkatan awareness, edukasi, dan advokasi terhadap komunitas difabel

Online talkshow ALSA CHASE 2022. (Dok. ALSA LC UGM)

Penyelenggaraan ALSA CHASE ini adalah bentuk implementasi salah satu dari empat pilar ALSA, yaitu Socially Responsible. Program kerja sosial ini bertujuan untuk membantu kelompok-kelompok rentan yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya.

ALSA CHASE 2022 dibuka dengan talk show dan workshop secara daring melalui Zoom Cloud Meetings dan ditayangkan secara langsung melalui kanal YouTube ALSA LC UGM pada 15 Juli 2022.

Director of ALSA LC UGM, Zuhdi Ariawan, mengatakan CHASE pada tahun ini bertujuan untuk menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa komunitas difabel mempunyai hak perlindungan yang sama dengan yang lain.

"Selain itu, CHASE tahun ini memfokuskan dirinya pada peningkatan awareness, edukasi dan advokasi mengenai kepedulian terhadap komunitas berkebutuhan khusus," ucapnya.

2. Pemaparan materi mengenai komunitas difabel

Pemaparan materi pada talkshow ALSA CHASE 2022. (Dok. ALSA LC UGM)

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Mugiyanti selaku Pengasuh Panti Asuhan Bina Siwi. Ia menyajikan perspektif nyata dari sudut pandang masyarakat yang sehari-hari berkontribusi dan berinteraksi secara langsung dengan komunitas difabel.

Kemudian, Sholih Muhdlor selaku Koordinator Gender, Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI) SAPDA Yogyakarta, membahas masyarakat difabel juga memiliki hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia.

Selanjutnya, Nissi Tarulli Felicia Naiboho selaku Koordinator Human Resource Development Handai Tuli Indonesia, memaparkan tentang komunitas Tuli dan Handai Tuli Indonesia dengan dibantu oleh seorang juru bahasa isyarat (JBI).

Setelah pemaparan materi oleh ketiga pembicara, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab antara peserta yang hadir dengan pembicara di Talk show ALSA CHASE 2022. Tak sampai di situ, digelar pula Workshop Bahasa Isyarat yang diampu oleh Guruh Hizbullah Alim selaku Koordinator Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pusbisindo) Yogyakarta dan didampingi JBI.

Baca Juga: Sosiolog UGM Sebut Citayam Ide Brilian Tren Busana Anak Muda  

Berita Terkini Lainnya