ALSA Charity & Social Event, Dukungan untuk Anak yang Hidup dengan HIV

Kegiatan digelar oleh ALSA LC UGM

Sleman, IDN Times - ALSA Charity & Social Event (ALSA CHASE) 2021 digelar pada tanggal 26 September dan 2 Oktober 2021. Kegiatan yang mengangkat tema Understanding is Healing dan mengangkat judul Discover More to Understand More diselenggarakan oleh Asian Law Students’ Association Local Chapter Universitas Gadjah Mada (ALSA LC UGM).

Project Officer ALSA CHASE 2021, Anne, mengungkapkan kegiatan ini memiliki tujuan untuk memberikan suatu dukungan dan perhatian terhadap anak yang hidup dengan HIV, disertai dengan upaya untuk meningkatkan serta memperkuat kesadaran masyarakat mengenai pentingnya melindungi hak-hak anak yang hidup dengan HIV, terutama dalam bidang pendidikan. Selain itu juga memberikan edukasi mengenai pencegahan penyebaran HIV dan/atau AIDS di Indonesia.

"ALSA CHASE 2021 diselenggarakan secara luring berupa kunjungan pre-event dan diselenggarakan pula secara daring dalam bentuk online talk show," ungkapnya dalam keterangan tertulis.

1. Kunjungan pre event

ALSA Charity & Social Event, Dukungan untuk Anak yang Hidup dengan HIVALSA LC UGM selenggarakan Charity & Social Event. Dok: istimewa

Anne mengatakan, pre event dimulai pada Minggu (26/10/2021) dengan melakukan kunjungan luring di Yayasan Lentera Surakarta yang berada di Kompleks Makam Taman Pahlawan Kusuma Bakti, Jurug, Surakarta. Yayasan Lentera Surakarta merupakan satu-satunya rumah singgah untuk menaungi sekaligus memenuhi hak hidup yang layak bagi anak yang hidup dengan HIV di Indonesia.

Pada kunjungan pre event, diisi dengan kegiatan melukis plastik mug dan menulis harapan melalui sticky notes. Hal ini diharapkan dapat mengasah kreativitas dan meningkatkan rasa percaya diri anak-anak di Yayasan Lentera Surakarta. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan donasi yang telah dikumpulkan untuk Yayasan Lentera Surakarta secara simbolis.

Guna menjamin keselamatan anak-anak di Yayasan Lentera Surakarta, panitia senantiasa mematuhi protokol kesehatan serta tentunya memastikan setiap peralatan maupun barang yang akan digunakan selama kunjungan dalam keadaan bersih.

“Kita dapat melihat langsung bagaimana anak-anak ini sudah selayaknya untuk tidak mendapat pandangan yang berbeda dari masyarakat, mereka sama riangnya, mereka sama cerdasnya, dan mereka memang anak-anak yang bermimpi besar seperti anak-anak pada umumnya,” katanya.

Baca Juga: Epidemiolog UGM Sebut Lalai 3M Pemicu Gelombang Ketiga COVID-19   

2. Online Talk Show ALSA Charity & Social Event 2021

ALSA Charity & Social Event, Dukungan untuk Anak yang Hidup dengan HIVALSA LC UGM selenggarakan Charity & Social Event. Dok: istimewa

Puncak dari rangkaian acara ALSA CHASE 2021 berupa online talk show bertajuk Discover More to Understand More, dengan mengusung tema Perlindungan serta Jaminan Hak Asasi dan Hak Pendidikan anak yang hidup dengan HIV di Indonesia. Pada online talk show ALSA CHASE 2021, turut menghadirkan tiga pembicara yang juga memiliki perhatian terhadap anak yang hidup dengan HIV.

Ketiga pembicara tersebut yakni dr. Sandeep Tarman Nanwani, MMSc, seorang Programme Officer for Adolescent Sexual and Reproductive Health (ASRH) the United Nations Population Fund (UNFPA) Indonesia.

Puger Mulyono yang merupakan salah satu Pendiri dari Yayasan Lentera Surakarta, yang fokus merawat anak yang hidup dengan HIV sejak 2012 silam. Selanjutnya yakni Amalia Kurniaputri, S.H. merupakan Executive Director dari Komunitas Mimpi Tak Bersekat (MIKKAT). MIKKAT sendiri merupakan sebuah social initiative yang didirikan oleh Amalia bersama kelima temannya. Terbentuknya MIKKAT didasari pada ketertarikannya terhadap isu HIV dan/atau AIDS di dunia kerja yang dianggap masih tabu dan abstrak.

Di dalam pemaparannya, dr. Sandeep Tarman Nanwani menjelaskan jika Indonesia sendiri sudah banyak meratifikasi berbagai konvensi terkait HIV. Salah satu konvensi yang paling selaras dengan acara ALSA CHASE 2021 ialah Convention on the Right of the Child yang diratifikasi melalui Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990.

3. Populasi anak dengan HIV sebanyak 3 persen dari total orang yang hidup dengan HIV di Indonesia

ALSA Charity & Social Event, Dukungan untuk Anak yang Hidup dengan HIVALSA LC UGM selenggarakan Charity & Social Event. Dok: istimewa

Sementara itu, Natasya Sitorus Perwakilan dari Komunitas Lentera Anak Pelangi, mengungkapkan bahwa populasi anak yang hidup dengan HIV di Indonesia sekitar 3 persen dari total keseluruhan orang yang hidup dengan HIV di Indonesia. Dia pun berharap jika pemerintah tidak mengenyampingkan hak-hak dari anak yang hidup dengan HIV ini.

“Satu anak adalah satu nyawa, Satu nyawa adalah berharga," katanya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya