TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sri Sultan Kenalkan Tari Beksan Ajisaka kepada Delegasi ATF   

Tari Beksan Ajisaka merupakan ciptakan Sri Sultan HB X 

Suguhan Tarian Beksan Ajisaka untuk para delegasi ATF 2023, di Keraton Yogyakarta, Senin (6/2/2023). (Istimewa/Kemenparekraf).

Yogyakarta, IDN Times - ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 resmi ditutup, Minggu (5/2/2023). Para delegasi dan peserta dari berbagai negara turut disuguhkan spesial pementasan Tarian Keraton Yogyakarta, hasil ciptaan Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X yakni Tarian Beksan Ajisaka di Bangsal Pagelaran Keraton Jogja. 

1. Berharap beriringan masa depan lebih cerah

Raja Keraton Yogyakarta, sekaligus Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. (Isitimewa/Kemenparekraf).

Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap agar seluruh delegasi dan peserta dari berbagai negara bisa berjalan beriringan menggapai. 

"Mari berjalan beriringan menggapai masa depan yang lebih cerah seiring semangat A Journey to Wonderful Destinations. Selamat mengikuti seluruh rangkaian dan menikmati Beksan Ajisaka yang sarat ajaran luhur dan nilai-nilai kehidupan dan kemanusiaan," ujar Sultan.

Baca Juga: Indonesia Serahkan Estafet Kepemimpinan ATF 2024 kepada Laos

2. Makna dari tari Beksan Ajisaka

Suguhan Tarian Beksan Ajisaka untuk para delegasi ATF 2023, di Keraton Yogyakarta, Senin (6/2/2023). (Istimewa/Kemenparekraf).

Tari Beksan Kakung (tari putra) diciptakan oleh Sri Sultan HB X, diilhami dari Serat Ajisaka yang ditulis sendiri oleh Ngarsa Dalem sebagai esensi pemaknaan di balik aksara Jawa. Aksara Jawa yang sarat makna ajaran luhur selanjutnya dijadikan edukasi jati diri manusia sebagai ciptaan yang paling sempurna.

Disamping itu dijadikan penanda atas peristiwa masa lalu sebagai refleksi untuk saat ini dan masa yang akan datang. Beksan Ajisaka diperagakan oleh 10 penari putra. Di antaranya 8 penari sebagai wadya (punggawa) dan 2 penari sebagai tokoh Ajisaka. Delapan penari punggawa berawal dari konsep beksan sekawanan (4 penari putra) namun dibawakan dalam dua pasang. Dua penari yang berperan sebagai Ajisaka merepresentasikan nilai ketuhanan dan nilai kemanusiaan.

Baca Juga: Transaksi Capai Miliaran, UMKM ATF 2023 Buka Lapangan Kerja  

Berita Terkini Lainnya