TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Serangan Umum 1 Maret, Menguatkan Indonesia dari Kota Yogyakarta

Tandai Setahun Hari Penegakan Kedaulatan Negara

wikimedia.org

Yogyakarta, IDN Times - Serangan Umum 1 Maret 1949 menjadi titik penting dalam perjalanan bangsa, Indonesia. Peristiwa bersejarah yang episentrumnya di Kota Yogyakarta ini, telah resmi menjadi Hari Penegakan Kedaulatan Negara dengan diterbitkannya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang penetapan 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara.

Sejarawan UGM, Sri Margana menyampaikan peristiwa bersejarah ini mempunyai arti yang luas sehingga perlu ditanamkan nilai-nilainya dalam menghadapi berbagai tantangan yang mengganggu kedaulatan negara.

Seperti diketahui, Kota Yogyakarta sebagai Ibukota Negara dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Raja Kraton Yogyakarta memiliki peranan sangat penting dan besar dalam mendukung penegakan kedaulatan negara pada waktu itu.

"Kita ingin menguatkan Indonesia dari Yogyakarta dengan adanya satu tahun peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara RI ini. Generasi muda akan melihat bagaimana sebenarnya peristiwa Serangan Umum 1 Maret yang selama ini tereduksi. Kita sekaligus ingin menyampaikan pesan perjuangan penegakan kedaulatan negara ini adalah kerja kolektif bersama," kata Margana di Kompleks Kepatihan, Selasa (28/02/2023).

1. Konsep penegakan kedaulatan negara

Sejarawan UGM, Sri Margana. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Menurut Margana, konsep penegakan kedaulatan negara ini tidak hanya peristiwa 1 Maret 1949, tetapi semua peristiwa yang terjadi sejak Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya hingga pengakuan kedaulatan. Semua peristiwa yang mengarah pada upaya-upaya menegakan kembali kedaulatan negara itu yang dipandang Margana sebagai peristiwa penegakan kedaulatan secara utuh. Dari rangkaian panjang peristiwa bersejarah tersebut, akhirnya Serangan Umum 1 Maret 1949 dipilih yang bermakna menegakkan kedaulatan itu untuk menandai Hari Penegakan Kedaulatan Negara RI.

"Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara ini perlu dimaknai dan mengisinya dengan baik, dengan apa saja menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sekarang. Jangan lupa Yogyakarta ini menjadi bagian Indonesia, Yogyakarta untuk Indonesia. Jadi Serangan Umum 1 Maret 1949 itu juga untuk Indonesia. Jangan lupa kita terus berjuang, tidak melihat itu untuk Yogyakarta saja, tetapi melihat Indonesia secara keseluruhan. Kita harus punya perhatian terhadap wilayah-wilayah lain di Tanah Air," ungkap Margana.

Baca Juga: 5 Persamaan Yogyakarta dan Lombok dari Segi Pariwisata

2. Nilai-nilai penting kedaulatan negara

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kebudayaan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kebudayaan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi mengaku bersyukur bisa memperingati satu tahun ditetapkannya peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara RI melalui Keppres No.2 Tahun 2022 ini. Upaya-upaya penegakan kedaulatan negara mempunyai nilai penting yang harus terus dijaga dan menjadi penyadaran bagi masyarakat terutama dalam menghadapi berbagai ancaman yang makin kompleks.

"Momentum ini menjadi penyadaran bersama, Indonesia masih membutuhkan suatu kekuatan besar kolektif dalam menegakkan kedaulatan negara. Keluarnya Keppres tersebut, menjadi semangat baru kami untuk berkolaborasi dan menyebarkan kepada masyarakat terutama bagi yang belum memahami bagaimana peristiwa bersejarah ini serta yang terpenting bagaimana mengimplementasi dan mengaktualisasi sebagai tujuan utama," tuturnya.

Baca Juga: 15 Film Baru Bulan Maret di Netflix, Mana yang Paling Ditunggu?

Berita Terkini Lainnya