TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masalah Air dan Pupuk Menambah Beban Petani di Sleman

Produksi padi tahun 2023 turun hingga 50 persen

Petani sedang membajak sawah. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sleman, IDN Times - Petani di Kabupaten Sleman mengeluhkan El Nino menurunkan hingga 50 persen produksi padi pada tahun 2023.

"Penurunan sampai bisa banyak 50 persen lebih. Banyak yang gagal panen. Mungkin karena El Nino salah satu faktornya," ungkap Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tirto Sembodo Tirtomartani, Kalasan, Janu Riyanto, Jumat (26/1/2024).

1. Cuaca menjadi tantangan petani

Petani sedang membajak sawah untuk persiapan tanam padi.(IDN Times/Daruwaskita)

Dijelaskan Janu, akibat gangguan cuaca waktu tanam padi menjadi terganggu. Jika masih ada yang bisa dipanen, hasilnya tidak bisa maksimal. 

"Pengaruhnya besar, karena pada waktu musim tanam itu gak ada air. Banyak tumbuh gulma. Otomatis tidak maksimal penyerapan, sehingga hasilnya pun kurang. Belum lagi serangan burung pipit," ungkap Janu.

2. Pupuk menjadi kendala tambahan yang dirasakan petani

Ilustrasi petani dengan pupuk bersubsidi . IDN Times/ Riyanto

Janu menyebut pupuk menjadi permasalahan tambahan yang dirasakan para petani. Distribusi pupuk yang kerap terlambat membuat pertanian menjadi terganggu. Sementara stok yang dimiliki petani terbatas.

"Kadang-kadang terlambat, petani saatnya memupuk mau ambil tidak bisa, karena alasannya belum sampai di pengecer. Kemarin akhir tahun itu habis pupuknya, karena digunakan diawal oleh petani," ungkap Janu.

Baca Juga: El Nino hingga Pembangunan Turunkan Angka Produksi Padi

Berita Terkini Lainnya