TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lulusan SMA dan SMK Dominasi Jumlah Pengangguran di Jogja

El Nino tambah pengangguran di pedesaan

ilustrasi pengangguran (Freepik.com/gntfreepik)

Yogyakarta, IDN Times - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menurun beberapa tahun terakhir. Berdasar rilis Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, angka TPT Agustus 2023 adalah 3,69 persen. Angka tersebut turun dibanding Agustus 2021 yaitu 4,56 persen, dan Agustus 2022 sebesar 4,06 persen.

"Agustus 2023 TPS sebesar 3,69 persen, mengalami penurunan sebesar 0,37 persen poin (dibanding Agustus 2022)," ujar Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati, Selasa (7/11/2023).

Herum mengungkapkan penurunan TPT dari tahun ke tahun setelah pandemik Covid-19 menunjukkan ekonomi mulai bergerak. "Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan perekonomian di DIY semakin membaik pasca pandemik Covid-19," ujar Herum.

1. El Nino tambah pengangguran di pedesaan

Ilustrasi pengangguran (freepik.com)

Berdasarkan daerah tempat tinggal, TPT di daerah perkotaan pada Agustus 2023 sebesar 4,19 persen, sedangkan di perdesaan 2,33 persen.

Hal ini terjadi karena di wilayah perkotaan memiliki sektor formal yang lebih banyak dibandingkan wilayah perdesaan. Seperti diketahui bahwa sektor formal lebih sulit dimasuki oleh para angkatan kerja, karena menggunakan keahlian atau syarat tertentu dibandingkan sektor informal. 

"Selain itu disebabkan penduduk di wilayah pedesaan biasanya tidak terlalu selektif dalam memilih pekerjaan, sehingga akan melakukan kegiatan apa saja walaupun berstatus sebagai pekerja keluarga maupun pekerja bebas pertanian. Disamping itu, sebagian masih bertahan di daerah perdesaan dan berusaha mencari pekerjaan dengan perjalanan pulang- pergi. Apalagi didukung dengan kemudahan kepemilikan kendaraan bermotor dan semakin membaiknya kondisi infrastruktur jalan," katanya.

Dibandingkan Agustus 2022, TPT di daerah perkotaan turun sebesar 0,59 persen, sedangkan TPT di daerah perdesaan naik sebesar 0,27 persen poin. "Naiknya TPT di perdesaan sebagai dampak El Nino yang berkepanjangan dan mengakibatkan sejumlah wilayah mengalami kekeringan," kata Herum.

Baca Juga: Sarjana Dominasi Angka Pengangguran di DIY

2. Pengangguran di DIY didominasi lulusan SMA

Ilustrasi pelajar(IDN Times/Mardya Shakti)

Berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan pada Agustus 2023, TPT untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) paling tinggi di antara tingkat pendidikan lainnya sebesar 5,22 persen. TPT tertinggi kedua yaitu pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 4,49 persen, diikuti perguruan tinggi 4,28 persen.

Sementara TPT paling rendah adalah pada jenjang Sekolah Dasar (SD) ke bawah sebesar 1,53 persen. Hal ini disebabkan terjadi permasalahan titik temu antara penawaran tenaga kerja terutama pada tingkat pendidikan SMA, SMK, maupun perguruan tinggi, sementara untuk pendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja.

Apabila dibandingkan Agustus 2022, TPT yang mengalami penurunan adalah jenjang pendidikan SD ke bawah dan SMA. TPT yang mengalami penurunan terbesar adalah pendidikan SD ke bawah, yang turun hingga 2,43 persen poin. Jumlah TPT pada jenjang pendidikan SMU turun sebesar 0,84 persen poin.

TPT yang mengalami peningkatan terbesar adalah tamatan Diploma I/II/III yang naik sebesar 2,49 persen poin dibanding Agustus 2022; universitas naik 0,87 persen poin; SMP naik 0,59 persen poin; dan SMK naik 0,12 persen poin.

"Pada situasi saat ini memang tidaklah mudah dalam mencari pekerjaan. Semakin ketat persaingan dalam pasar kerja sehingga dituntut untuk memiliki keahlian dan keterampilan yang memadai," kata Herum.

Baca Juga: 5 Hal yang Paling Dibenci Recruiter saat Wawancara Kerja

Berita Terkini Lainnya