TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lahan Pertanian di DIY Terdampak Kekeringan, BPBD Tunggu Anggaran

Gunungkidul alami dampak cukup besar

Ilustrasi kekeringan. (unsplash.com/Md. Hasanuzzaman Himel)

Intinya Sih...

  • Kemarau panjang dampak pada sektor pertanian di DIY, membutuhkan dana TMC dan bantuan air bersih
  • BPBD DIY berkoordinasi dengan BNPB untuk alternatif bantuan sumur bor, khawatir terjadi gagal pangan
  • BTT kabupaten masih cukup tangani kekeringan, BPBD sudah mendistribusikan 700 tangki air bersih di wilayah terdampak

Yogyakarta, IDN Times - Kemarau panjang berdampak pada sejumlah daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), termasuk pada sektor pertanian. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad menyebut pihaknya masih menunggu kepastian dana dari pemerintah.
 
Dijelaskan Noviar, ada dua jenis dana yang sedang diajukan ke pemerintah pusat. Pertama dana pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Kedua, dana siap pakai yang akan digunakan untuk penyaluran bantuan air bersih, terutama di wilayah Gunungkidul yang paling terdampak.
 
"Namun, hingga saat ini kami belum mendapatkan informasi pasti mengenai jumlah dana siap pakai yang akan diberikan," kata Noviar, Selasa (20/8/2024).

1. Koordinasi dengan BNPB atasi kekeringan

Diketahui salah satu yang terdampak akibat kemarau panjang ini, yaitu pada sektor pertanian. Terkait dampak pada pertanian, Noviar menyebut pihaknya berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“BNPB menawarkan alternatif bantuan berupa pembuatan sumur bor. Namun, kami masih perlu melakukan kajian lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaan dan efektivitasnya,” jelas Noviar.
 
Noviar mengkhawatirkan kekeringan berkepanjangan ini berdampak pada gagal pangan, dan krisis pangan. Ia berharap dampak ini bisa diatasi oleh pemerintah kabupaten atau provinsi. “Saat ini kami belum melihat adanya potensi krisis pangan yang signifikan,” kata dia.

2. BTT di kabupaten diandalkan

Noviar mengatakan masing-masing kabupaten/kota juga memiliki anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) yang bisa digunakan untuk menangani dampak kekeringan. Menurutnya anggaran yang ada masih bisa untuk mengatasi kekeringan saat ini.
 
“Saat ini BTT kabupaten masih cukup untuk menanggulangi kebutuhan mendesak seperti penyediaan tangki air bersih. Pemerintah provinsi baru akan menggunakan BTT jika anggaran kabupaten sudah habis," kata Noviar.
 
Disebutnya untuk BPBD DIY telah mendistribusikan sebanyak 700 tangki air bersih ke wilayah yang terdampak kekeringan. Selain itu, di Kapanewon ada sekitar 2.000 tangki. “Itu pakai anggaran rutin mereka. Ketika anggaran kabupaten sudah habis, baru (menggunakan angaaran) provinsi,” jelas Noviar.

Baca Juga: 700 Tangki Air Disalurkan Bantu Kekeringan di Gunungkidul

Berita Terkini Lainnya