Perwakilan Pertukaran Muslim Australia-Indonesia Kunjungi Unisa
Foto bersama Australia-Indonesia Muslim Exchange Program. (IDN Times/Wachidah Nur)
Intinya Sih...
- Perwakilan AIMEP kunjungi Universitas Aisyiyah Yogyakarta
- Ruhee Meghani dan Noah Chown memberikan respons positif terhadap program pertukaran
- Rektor Unisa dan Kepala Biro Kerja Sama menjelaskan harapan dan kesempatan bagi mahasiswa Unisa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Perwakilan Program Pertukaran Muslim Australia-Indonesia (Australia-Indonesia Muslim Exchange Program/AIMEP) tahun 2024 mengunjungi Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Rabu (18/10/2024).
Kedatangan 10 perwakilan AIMEP tersebut bertujuan untuk berdiskusi sekaligus membangun pemahaman terkait dengan pengembangan masyarakat muslim. Harapannya setelah kunjungan dapat menjalin persahabatan baik dari AIMEP maupun Unisa.
Antusiasme ditunjukan oleh seluruh perwakilan dari AIMEP mereka secara bergantian turut berpartisipasi melakukan diskusi yang mendalam tentang peran dan kontribusi organisasi Aisyiyah dan Muhammadiyah.
1. Jelaskan budaya Australia
Wawacara Ruhee Meghani delegasi Australian muslim exchange program. (IDN Times/Wachidah Nur)Ruhee Meghani, salah satu perwakilan AIMEP memberikan respons yang positif mengenai program ini khususnya saat ia berdialog mengenai muslim Indonesia.
"Pertemuan ini membuat perubahan bagi kita, perubahan positif tentang pentingnya representasi perempuan di semua tingkatan, mulai dari pengambilan keputusan. Selain itu, saat kemarin berkunjung ke Madrasah Aliyah juga memberikan inspirasi karena lembaga ini membekali anak perempuan dengan keterampilan praktis yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin masa depan agar mampu membawa perubahan positif di dunia", katanya.
Ruhee juga menjelaskan mengenai budaya di Australia. "Saya pikir di Australia muslim termasuk kelompok minoritas, sekitar 3 persen dari populasi Australia. Komunitas di sana juga sangat beragam. Jadi, karena multikulturalisme ini kita dapat memilih komunitas sesuai dengan etnis, nilai-nilai anda, atau negara asal", jelasnya.
2. Peserta mengaku senang kunjungi Indonesia
Suasana presentasi pengenalan lebih dalam Universitas Asyiyah Yogyakarta. (IDN Time/ Wachidah Nur)Respons serupa juga diberikan oleh Noah Chown salah satu perwakilan AIMEP. Menurutnya selama kunjungan ke Indonesia sangat menyenangkan. "Kebaikan, menurutku itu kata pertama yang terlintas di pikiranku. Indonesia penuh dengan kebaikan sejak kamu bangun tidur, lalu pergi ke suatu tempat, kita disambut dengan tersenyum dan tegur sapa, aku suka cara ini," ujar Noah.
Baca Juga: Dosen UNISA Jadi Kepala Fisioterapi Timnas Sepak Bola Garuda INAF
3. Unisa jalin kerja sama dengan mitra internasional
Suasana saat dialog terbuka AIMEP. (IDN Times/Wachidah Nur)Rektor Unisa, Warsiti, memberikan sedikit penjelasan terkait dengan pencapaian Unisa sekaligus ucapan selamat datang kepada perwakilan AIMEP.
"Kami harap kunjungan ini dapat menjadi wadah untuk membahas program pertukaran muslim, bagaimana perkembangan komunikasi muslim Indonesia dan Australia kepada kita semua. Semoga Anda menikmati dan dapat berkontribusi dengan baik di Unisa Yogyakarta," jelas Warsiti.
Kepala Biro Kerja Sama dan Urusan Internasional sekaligus perwakilan dari Unisa, Cessa Septiana, menjelaskan Unisa membuka peluang bagi mahasiswa untuk mengikuti program pertukaran. Selain itu Unisa juga berhasil menjalin kerja sama dengan mitra internasional "Kami memiliki mitra internasional dari Australia, Malaysia, Thailand, dan Inggris," jelas Cessa.
Baca Juga: Jokowi ke Sleman, Hadiri Harlah Ponpes Ora Aji Gus Miftah
Community Writer
Wachidah Nur hidayati
Hallo temen-temen semoga tulisan ini dapat membantu kalian menemukan informasi baru yaaaa☺️🙌
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
