Kisah Musirah Atlet Paralimpik Catur Tak Menyerah Berjualan Daging
Musirah tak menyerah ikut pelatihan dan berjuang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Sehari-hari menjalani profesi sebagai penjual daging di Yogyakarta, siapa sangka Musirah merupakan atlet paralimpik berprestasi di cabang olahraga catur.
Ditengah keterbatasan fisik, Musirah mampu menghapus stigma sebagai kelompok yang memerlukan bantuan khusus. Ia membuktikan diri sebagai perempuan berdaya yang mampu menginspirasi orang banyak dengan aktif sebagai atlet.
1. Berjualan daging dengan menggunakan motor roda tiga
Setiap pagi, menggunakan sepeda motor roda tiga, nasabah Mekaar Sewon ini mengantar daging ke beberapa warung sate dan pasar. Setelah itu, Musirah membersihkan kepala dan kaki kambing yang dilakukan di rumah. Profesi ini dilakukan sejak tahun 2000.
Perjalanan hidup Ibu Musirah tidak selalu mudah. Suaminya meninggal sejak 2017, saat Covid-19 melanda, ia sempat kesulitan memulai bisnisnya kembali dan membutuhkan modal.
Keberuntungan berpihak ketika ia bertemu Renita, SAO Mekaar unit Sewon. Dengan bantuan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Musirah mendapatkan modal tambahan dan biaya untuk memperbaiki motornya.