TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Aksi Teatrikal Jogja Memanggil Usung Guillotine di Istana Presiden

Aksi Jogja Memanggil sebagai simbol kekecewaan kepada Jokowi

Nuansa perlawanan massa Jogja Memanggil tampak dari aksi teatrikal yang dilakukan di Jalan Malioboro menuju depan Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta, yang menampilkan guillotine, alat pemenanggal kepala manusia. (IDNTimes/ Herlambang Jati)

Intinya Sih...

  • Mahasiswa dan masyarakat kembali menggaungkan aksi Jogja Memanggil sebagai simbol kekecewaan terhadap pemerintahan Jokowi
  • Aksi turun ke jalan dilakukan untuk menunjukkan perlawanan dan wujud kekecewaan, dengan aksi teatrikal di Jalan Malioboro
  • Massa aksi menampilkan guillotine di depan Istana Kepresidenan Yogyakarta, menuntut adili Jokowi dan Prabowo karena merusak sistem kenegaraan

Yogyakarta, IDN Times - Mahasiswa dan elemen masyarakat kembali menggelar aksi Jogja Memanggil pada Selasa (27/8/2024). Aksi turun ke jalan hari ini merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya aksi dilakukan pada Kamis (22/8/2024).
Terdapat kesamaan dari kedua aksi ini, yaitu sebagai simbol perlawanan dan wujud kekecewaan terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo.

 

1. Usung guillotine alat pemenggal kepala

Nuansa perlawanan tampak dari aksi teatrikal yang dilakukan di Jalan Malioboro menuju depan Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta.

Massa aksi membawa guillotine, alat pemenggal kepala manusia, yang mengingatkan kisah Revolusi Prancis pada abad 18.

Guillotine yang diusung massa, diletakkan di depan pintu gerbang Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta, terdapat tulisan Tirani Mati di Sini di bagian tengah. Teriakan adili Jokowi dan Prabowo, pun marak dilontarkan peserta aksi.

2. Rezim jokowi rusak sistem kenegaraan

Sejumlah elemen massa kembali menggelar aksi Jogja Memanggil, Selasa (27/8/2024). Mereka menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mundur. (IDN Times/Herlambang Jati)

Rezim Jokowi dinilai merusak sistem kenegaraan dan terjadi pelecehan konstitusi selama kepemimpinan Presiden Jokowi. “Gerakan ini menolak segala pelecehan, kerusakan sistem kenegaraan, konstitusi di eksekutif dan legislatif,” ungkap salah satu massa aksi, Reformati.

Baca Juga: Massa Jogja Memanggil Bakar Baju Gambar Jokowi, Gembok Gedung DPRD

Berita Terkini Lainnya