TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tracing Diperluas Penutupan Puskesmas Gedongtengen Diperpanjang

Tenaga medis berpotensi terpapar COVID-19 saat makan bersama

unsplash.com/United Nations COVID-19 Response

Kota Yogyakarta, IDN Times - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta memperpanjang penutupan Puskesmas Wirobrajan menyusul hasil penelusuran terhadap temuan kasus positif COVID-19 di puskesmas tersebut.

Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta seharusnya dibuka kembali hari ini Selasa (22/9/2020) setelah ditutup sejak Sabtu (19/9/2020) usai delapan petugas medis di puskesmas terkonfirmasi positif COVID-19.

“Penutupan dilakukan sampai Kamis (24/9/2020). Harapannya, bisa dibuka kembali mulai Jumat (25/9/2020),” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Ariyani di Yogyakarta seperti dikutip dari ANTARA pada Selasa (22/6/2020). 

Baca Juga: 2 Puskesmas di Kota Jogja Ditutup, Nakes Terkena COVID saat Tracing 

1. Hari ini seluruh tenaga medis dan pegawai lakukan tes swab

Tenaga kesehatan memakai Alat Pelindung Diri (APD) mengambil tes swab dari pekerja pabrik tepung, di tengah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di desa Moriya pinggiran kota Ahmedabad, India, Senin (14/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave)

Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui seluruh pegawai di puskesmas tersebut memiliki kontak erat dengan delapan pegawai yang sudah terkonfirmasi positif COVID-19.

Oleh karena itu, hari ini dilakukan uji swab untuk seluruh tenaga medis dan pegawai di puskesmas tersebut. 

“Tentu saja, kami berharap hasil uji usap untuk pegawai lain ini menunjukkan hasil negatif. Jika demikian, maka puskesmas bisa dibuka kembali pada Jumat,” katanya.

 

2. Puskesmas Gedongtengen dibuka hari ini

Ilustrasi Tenaga Medis (ANTARA FOTO/REUTERS/Loren Elliott)

Sementara untuk Puskesmas Gedongtengen, telah dibuka hari ini meski secara terbatas karena hanya tersisa satu dokter yang bisa memberikan pelayanan kesehatan.

Menurut Emma, potensi paparan di puskesmas cukup tinggi karena saat ini banyak pasien yang tidak menunjukkan gejala. “Kita tidak tahu siapa saja yang positif sampai menjalani tes swab,” katanya.

Baca Juga: Pakar UGM: Indonesia Jadi Episentrum COVID-19 Jika Tak Segera Berubah

Berita Terkini Lainnya