TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Saling Sindir PDIP dan NasDem, Pengamat: Bentuk Rivalitas Politik

NasDem dinilai berani capreskan Anies

Baliho dukungan kepada Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 berlogo Partai NasDem di Sleman, DIY. (Dok. NasDem)

Kulon Progo, IDN Times - Sejumlah elite PDIP dan NasDem terlibat saling sindir pasca pencapresan Anies Baswedan oleh partai besutan Surya Paloh. Pengamat politik sekaligus Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam, menilai aksi saling sindir dua partai koalisi pemerintah, NasDem dan PDIP dalam sepekan terakhir pasca deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024 merupakan bentuk rivalitas politik yang mengeskalasi perpolitikan Tanah Air.

"Deklarasi Nasdem yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres tentu akan mengeskalasi perpolitikan tanah air," kata Arif Nurul Imam di Kabupaten Kulon Progo, ketika dihubungi, Selasa (11/10/2022).

1. NasDem dinilai berani capreskan Anies

Pengamat politik sekaligus Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam/Antara

Menurut Arif, mendeklarasikan Anies Baswedan adalah sebuah keberanian yang dilakukan oleh NasDem.

"Hal ini karena kita tahu Anies merupakan sosok yang selama ini dianggap sebagai kontra pemerintah," katanya dikutip Antara. 

Baca Juga: PDIP Belum Sebut Capres, Hasto: Fokus Dukung Pulihkan Ekonomi  

2. PDIP sebut deklarasi Anies ganggu konsentrasi pemerintah

IDN Times/Irfan Fathurohman

PDIP menyebut deklarasi itu mengganggu konsentrasi pemerintah mengatasi masalah ekonomi. Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto. Dia menuding deklarasi itu sebagai sinyal Nasdem yang ingin agar Jokowi lekas diganti sebagai Presiden.

"Pernyataan Sekjen PDIP tersebut tentu menjadi menarik mengingat Nasdem selama ini menjadi pendukung pemerintah Jokowi namun dituding tidak loyal pada Jokowi," kata Arif.

Baca Juga: NasDem Bebaskan Anies Baswedan Pilih Cawapres  

Berita Terkini Lainnya