TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PHRI DIY Berharap KTT ASEAN Berimbas ke Wisata Jogja

Pemerintah diminta mempromosikan wisata ke negara ASEAN

Ilustrasi Tugu Pal Putih Yogyakarta (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Yogyakarta, IDN Times - KTT ASEAN ke-42 digelar di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT mulai Rabu (10/5/2023). Pelaksanaan pertemuan pemimpin tinggi di tingkat Asia Tenggara dinilai akan memperkuat citra bahwa Indonesia aman dikunjungi wisatawan mencanegara.

Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Deddy Pranowo Eryono, Pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah KTT ASEAN dapat memanfaatkan posisinya untuk mempromosikan berbagai potensi pariwisata yang dimiliki, termasuk yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Kami berharap KTT ASEAN bisa menjadi 'branding' bahwa Indonesia itu aman, nyaman, dan layak dikunjungi," kata Deddy Pranowo Eryono, Selasa (9/5/2023). 

1. Pemerintah diminta yakinkan negara ASEAN soal kestabilan politik Indonesia

Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono. (Instagram.com/deddypranowo)

Deddy menambahkan tak hanya media promosi, Pemerintah RI juga perlu meyakinkan negara-negara anggota ASEAN bahwa dinamika politik dan keamanan di Indonesia cukup stabil.

"Keamanan, politik, kemudian ekonomi. Tiga komponen ini menjadi ujung tombaknya pariwisata," ujarnya dikutip Antara.

Menurut Deddy, hal itu perlu ditekankan karena sebelumnya PHRI DIY mendapat informasi bahwa sejumlah wisatawan mancanegara menunda perjalanan ke Indonesia karena khawatir tahun politik mempengaruhi stabilitas keamanan di Tanah Air.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Ayam Pedas di Jogja, Bikin Lidah Terbakar

2. PHRI berharap Indonesia bisa mengulangi kesuksesan tuan rumah G20

Menkominfo Tinjau Kesiapan Fasilitas Media Selama KTT ASEAN (IDN Times/Eko Ardiyanto)

Deddy menambahkan para pelaku usaha perhotelan berharap Indonesia dapat mengulang kesuksesan sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berdampak pada peningkatan kunjungan wisata di Tanah Air.

"G20 kemarin jelas ada dampak kunjungan wisata dan okupansi hotel, tapi kita tidak bisa melihat itu signifikan atau tidak karena ada pengaruh krisis global," ujarnya.

Baca Juga: 7 Restoran Masakan Bali di Jogja, Sajikan Cita Rasa Otentik

Berita Terkini Lainnya