TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pulang ke DIY, Pemudik dari Zona Merah Akan Disuruh Putar Balik

Jumlah pemudik yang datang ke DIY mencapai 81 ribu

Kepala Dinas Pehubungan DIY, Tavip Agus Riyanto. IDN Times/Tunggul Damarjati

Kota Yogyakarta, IDN Times - Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan meminta  pemudik dari daerah zona merah COVID-19, kembali ke tempat asal alias putar balik. Untuk itu, Pemda DIY dan personel keamanan akan memperketat penjagaan di titik-titik jalan yang dilalui pemudik. 

Kepala Dinas Perhubungan DIY, Tavip Agus Rayanto, mengatakan semula jalur di luar kota hanya dijaga dalam 1 shift. Namun mulai hari ini penjagaan dilakukan selama 24 jam,  terbagi dalam 3 shift.

"Masing-masing shift melibatkan 25 personel gabungan dari TNI, Kesehatan, Polri, Satpol PP, dan Dishub," kata Tavip Agus Rayanto, Kepala Dinas Perhubungan DIY, di Yogyakarta, Rabu (22/4).

Baca Juga: Soal Larangan Mudik, Wabup Gunungkidul: Imbauan Orangtua Lebih Manjur

1. Pengetatan dan penyempitan akses masuk ke DIY

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Dari keterangan Tavip, beberapa jalan alternatif menuju ke wilayah DIY juga akan ditutup. Penutupan dilakukan untuk mempermudah proses pemeriksaan. 

"Dari tiga titik yang dijaga yaitu di Tempel, Prambanan dan Kulon Progo, 2 titik di antaranya dilakukan penutupan jalur untuk mempersempit akses.”

Pemudik dari arah Semarang yang lewat Tempel, Sleman harus melalui jalur utama, tujuannya agar kendaraan melalui pintu pemeriksaan. Hal ini juga berlaku bagi pemudik yang datang dari arah barat. 

“Ada penutupan jalan di pintu masuk underpass atau terowongan JJLS atau jalur Daendels. Pemudik harus belok kiri melewati jalur utama untuk masuk ke Bantul atau Yogyakarta," jelasnya.

2. Keterbatasan sumber daya manusia

Pemeriksaan suhu tubuh di Komplek Tanjung Gading, Batubara (Dok.IDN Times/istimewa)

Diakui Tavip penutupan hanya dilakukan di beberapa titik saja, keterbatasan personel membuat pemeriksaan tidak bisa dilakukan di banyak tempat. 

"Pemeriksaan ini memang hanya di tiga titik. Kalau semua titik tentunya SDM kita tidak mencukupi. Jadi untuk menyiasati, jalan-jalan tikus atau jalan kecil ini kita serahkan penanganannya ke kabupaten. Surat perintahnya sudah kita siapkan," lanjutnya.

Tavip Agus Rayanto menambahkan apabila terpaksa ada yang lolos dari pemeriksaan, maka akan diserahkan kepada perangkat desa setempat. 

" Ya kami berharap semua patuh lah, demi kebaikan bersama," katanya.

Baca Juga: 10 Meme Antara Aku,WFH dan Kasur Seberapa Kuat Nahan Godaan Rebahan?  

Berita Terkini Lainnya