Tersangka Atap SD Roboh di Gunungkidul Sempat Ajak Damai
Tersangka menyodorkan surat perdamaian ke ibu korban
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gunungkidul, IDN Times - Polres Gunungkidul menahan dua orang tersangka dalam kasus robohnya atap SD Muhammadiyah Bogor, Kalurahan Playen, Kapanewon Playen pada Senin (14/11/2022) kemarin. Sebelumnya, salah satu tersangka yakni K sempat mendatangi rumah orangtua Fauzi Ajitama, korban yang meninggal dunia dalam insiden tersebut, untuk mengajak damai.
Baca Juga: Polisi Tahan 2 Tersangka Kasus Atap SD di Gunungkidul Runtuh
1. Tersangka menyodorkan surat pernyataan damai
Salah satu juru bicara keluarga Fauzi, Gunadi, menceritakan, ibu Fauzi didatangi beberapa orang pada Minggu (13/11/2022) siang. Kedatangan rombongan untuk bersilaturahmi dan menyampaikan belasungkawa seraya menyodorkan beberapa lembar surat.
"Jadi yang datang pada Minggu (13/11/2022) salah satunya K bersama keluarganya dan rekan-rekannya. Awalnya menyampaikan silaturahmi kemudian menyampaikan surat pernyataan ini bahwa ibu Fauzi disuruh tanda tangan. Tapi ibu Fauzi tidak berani karena belum bisa berpikir apapun. Karena masih dalam kondisi berkabung," katanya kepada wartawan, Selasa (15/11/2022).
Menurutnya, ada tiga surat yang disodorkan kepada ibu Fauzi, satu lembar surat pernyataan dan dua lembar surat pernyataan perdamaian. Selain itu surat-surat sudah ditandatangani dan hanya kurang tanda tangan dari ibu Fauzi.
"Dari pihak kami, ini sangat mengganggu karena menambah beban. Saat ini ibu Fauzi malah menjadi trauma, takut sampai susah tidur," ungkap Gunadi.
Baca Juga: 1 Siswa SD Korban Atap Runtuh di Gunungkidul Meninggal Dunia