TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Cabai Meroket,  Petani di Bantul Biarkan Tanaman Dimakan Hama

Butuh biaya besar untuk memperbaiki tanaman cabai

Tanaman cabai rawit uji coba off season di lahan pasir yang dibiarkan dimakan hama meski harga cabai melambung.(IDN Times/Daruwaskita)

Bantul, IDN Times - ‎Petani cabai rawit di Bantul membiarkan tanaman tak terurus. Walau harga jual cabai hingga Rp100 ribu per kilogram. Namun untuk merawat tanaman yang terkena hama patek membutuhkan biaya perawatan yang mahal. 

 

1. Petani biarkan tanaman cabai mati

Salah satu petani cabai off season lahan pasir di Bantul, Yuni Maryanto mengaku tak mampu atasi serangan patek.(IDN Times/Daruwaskita)

Salah satu petani cabai rawit lahan pasir, Yuni Maryanto terpaksa membiarkan cabai yang ditanam di lahan seluas 2 ribu meter persegi rusak. Padahal jika dirawat masih dapat hidup dan panen kembali.

"Sekarang harganya Rp100 ribu per kilogram, namun saat tanaman cabai yang dirawat kembali panen belum tentu harganya tembus Rp100 ribu per kilogramnya," ucapnya, Kamis (9/6/2022).

Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Gunungkidul Tembus Rp100 Ribu per Kg

2. Ini yang harus dilakukan oleh petani cabai

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih panen cabai rawit off season di lahan pasir.(IDN Times/Daruwaskita)

Yuni merinci pekerjaan yang harus dilakukan untuk merawat kembali tanaman cabai. Pertama membersihkan rumput, memetik seluruh cabai, pemberian pupuk dan obat-obatan agar tanaman kembali berbunga.

"Itu biayanya bisa jutaan rupiah dan belum tentu modal yang dikeluarkan akan kembali, karena harga cabai naiknya cepat namun turunnya juga cepat," ucapnya.

Berita Terkini Lainnya