TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dukuh di Bantul Berikan Jadup bagi  Isoman sejak Awal Pandemik

Setiap warga diberi Rp25 ribu per hari

Kapolres Bantul, AKPB Ihsan memberikan bantuan sembako kepada warga yang menjalani isoman di rumah.(IDN Times/Daruwaskita)

Bantul, IDN Times - ‎Padukuhan Babakan, Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Bantul memberikan jatah hidup (jadup) bagi warganya yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Kebijakan ini ditempuh karena tidak ada lagi selter milik pemerintah yang kosong, sehingga warga terpaksa isolasi mandiri di rumah.

Baca Juga: PKL Minta Bansos dan Pembukaan Kawasan Malioboro 

1. Sejak awal pandemik, warga isoman diberi jatah hidup‎

Kepala Padukuhan atau Dukuh, Babakan, Agus Sriyono.(IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Padukuhan atau Dukuh, Babakan, Agus Sriyono mengatakan program jadup bagi warga yang menjalani isolasi di rumah sudah berlangsung sejak pandemik berlangsung. Anggaran untuk jadup berasal dari kas padukuhan.

"Sejak Maret 2020 yang lalu, jika ada warga yang isolasi mandiri di rumah akan langsung diberikan jatah hidup," katanya, Selasa (20/7/2021).

2. Jatah hidup setiap warga Rp25 ribu per hari hingga masa isoman selesai‎

Ilustrasi bantuan sembako. (IDN Times/Daruwaskita)

Agus menambahkan besaran jatah hidup per jiwa atau per kepala sehingga sebesar Rp 25 ribu. Jika dalam satu kepala keluarga ada empat orang yang menjalani isolasi mandiri makan akan mendapatkan jadup sebesar Rp100 ribu.

"Hitungannya per jiwa atau per kepala jadupnya Rp25 ribu," ungkapnya.

Warga yang isoman tidak mendapatkan uang secara tunai tetapi diwujudkan dalam bentuk sembako sesuai keinginan dari warga.

"Jadi warga yang isoman akan pesan sembako kepada tim dari padukuhan yang nantinya membelikan sembako sesuai keinginan. Namun dengan catatan per kepala maksimal Rp25 ribu," ungkapnya.

Sejak pandemik berlangsung sudah puluhan warga yang menjalani isolasi mandiri mendapatkan jadup dari padukuhan. Selain itu terkadang para tetangga juga membantu memberi bantuan berupa makanan yang siap santap.

"Jadi yang isoman tidak perlu takut tidak bisa makan karena sudah ada tim tersendiri yang memikirkan dan mencukupi kebutuhan makan selama isolasi mandiri," ungkapnya.

"Jadi kalau kalurahan tidak ada anggaran untuk membantu sembako kita justru punya anggaran untuk memberi jadup warga yang isoman," katanya.

3. Beli tabung oksigen untuk antisipasi warga alami sesak napas saat isoman‎

Ilustrasi tabung oksigen medis (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).

Dalam waktu dekat ini, padukuhan juga akan melakukan pembelian tabung oksigen untuk mengantisipasi warga yang isoman dan mengalami sesak napas. Langkah antisipasi ini dilakukan karena seluruh rumah sakit sudah penuh.

"Kita berjaga-jaga saja, ketika ada tabung oksigen minimal bisa menolong warga isoman yang mengalami sesak napas," ujarnya.

Berita Terkini Lainnya