TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

DPRD Bantul Dorong Kaum Perempuan Aktif Menjadi Relawan Bencana‎

Kaum perempuan punya peran penting dalam penanganan bencana

Kaum perempuan menjadi relawan bencana.(IDN Times/Daruwaskita)

Bantul, IDN Times - ‎DPRD Kabupaten Bantul mendorong kaum perempuan untuk turut terlibat aktif dalam penanggulangan bencana baik bergabung menjadi anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di masing-masing kalurahan maupun menjadi anggota relawan bencana lainnya.

1. Anggota relawan bencana di Bantul masih didominasi laki-laki

Sekretaris Komisi A, DPRD Bantul, Jumakir(kiri).(IDN Times/Daruwaskita)

Sekretaris Komisi A, DPRD Bantul, Jumakir mengakui anggota FPRB yang ada di 75 kalurahan di Bantul maupun komunitas relawan masih didominasi oleh kaum laki-laki padahal kaum perempuan juga punya peranan penting di FPRB maupun komunitas relawan bencana. Sebab tidak semua penanganan bencana ditangani oleh kaum laki-laki semata, butuh keterlibatan kaum perempuan.

"Dalam hal dapur umum misalnya, peranan seorang perempuan sangat dibutuhkan, dalam hal pendampingan terhadap keluarga korban bencana peran seorang perempuan jauh akan lebih dalam hal pemulihan trauma akan bencana,"katanya disela-sela Jambore Relawan Bantul 2023 yang dipusatkan di Pantai Cemara Sewu, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Sabtu (24/6/2023).

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Perajin Besek di Bantul Kebanjiran Pesanan

2. Anggarkan dana untuk asuransi keselamatan bagi para relawan‎

Jambore relawan 2023 Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Menurutnya, DPRD Kabupaten Bantul selalu mendukung dalam sisi pengangguran untuk peningkatan kapasitas anggota FPRB maupun komunitas relawan di Bantul. Sebab Kabupaten Bantul merupakan daerah zona merah bencana gempa dan tsunami termasuk bencana lainnya yang menjadi ancaman bagi masyarakat dan peran dari FPRB maupun komunitas relawan sangat penting bagi Pemkab Bantul.

"Kerja relawan bencana, FPRB sudah terbukti ketika ada bencana bumi dan juga bencana non alam yakni COVID-19. Tanpa keberadaan FPRB dan komunitas relawan maka Pemkab Bantul tak bisa berbuat banyak," ungkapnya.

Lebih jauh Politisi PPP ini juga mengaku, DPRD Bantul sejak tahun 2020 juga telah menganggarkan asuransi bagi anggota FPRB maupun komunitas relawan agar dalam menjalankan tugas kemanusian ini juga ada perlindungan.

"Kami setiap tahun menganggarkan untuk pembiayaan BPJS bagi anggota FPRB maupun komunitas relawan bencana yang selama ini tak tercover jaminan keselamatan saat bekerja menjadi relawan," katanya.

Baca Juga: Sedang Kerja Bakti, Warga Bantul Malah Temukan Sarang Ular

Berita Terkini Lainnya