TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bupati Bantul Minta Relawan Antisipasi Laka Laut saat Nataru

Jangan sampai ada korban jiwa

Rambu-rambu larangan mandi di laut bagi wisatawan di pantai.(IDN Times/Daruwaskita)

Bantul, IDN Times - ‎Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, meminta SAR, linmas, FPRB bertindak tegas kepada wisatawan yang nekat berenang di laut. Hal ini untuk mengantisipasi adanya laka laut yang setiap tahun terjadi, khususnya di Pantai Selatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Ya bertindak tegas saja kepada wisatawan yang nekat dengan larangan agar tidak mandi di luat. Jangan sampai ada korban jiwa lagi," katanya disela-sela acara Apel Akbar Linmas dan FPRB se-Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Senin (13/12/2021).

Baca Juga: Hujan dan Angin Puting Beliung di Bantul, Atap Rumah Warga Beterbangan

1. Pantai Parangtritis hingga Pantai Depok dikunjungi puluhan ribu wisatawan setiap Nataru‎

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.(IDN Times/Daruwaskita)

Halim menyatakan kawasan pantai khususnya Pantai Parangtritis hingga Pantai Depok setiap akhir pekan bahkan saat libur Nataru dikunjungi puluhan ribu wisatawan baik dari Yogyakarta maupun dari luar daerah. Namun, setiap tahunnya juga terjadi laka laut.

"Karena kita punya pengalaman setiap tahunnya ada laka laut maka saya minta pada linmas, FPRB dan tim SAR untuk melakukan pengawasan dan tindak tegas demi keselamatan wisatawan di pantai," ungkapnya.

2. Laka laut timbulma citra negatif terhadap wisata di Kabupaten Bantul‎

Evakuasi jenazah korban laka laut Pantai Parangtritis di Pantai Gua Cemara Bantul. IDN Times/Daruwaskita

Menurut Halim, laka laut yang terjadi wilayah objek wisata pantai di Bantul akan menimbulkan citra negatif bagi Kabupaten Bantul sendiri. Untuk itu, harus ada perbaikan dari sisi kenyamana dan keamanannya.

"Ya, linmas, FPRB dan tim SAR kita beri mandat untuk melakukan pengawasan bahkan penegakan aturan untuk keamanan dan kenyamanan para wistawan," terangnya.

Baca Juga: Tanpa Prokes, Acara Pasar Antik dan Vintage di PSG Bantul Dikritik

Berita Terkini Lainnya