Atasi Klitih, Pemkab Bantul Aktifkan Jejaring Anti Klitih
Bupati dukung proses hukum pelaku klitih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Jejaring anti klitih yang ada di Bantul akan diaktifkan untuk ikut menanggulangi masalah kejahatan jalanan atau klitih. Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyebut 80 persen pelaku kejahatan jalanan atau klitih adalah remaja dan masih sekolah. Melihat data tersebut, Abdul Halim, menyatakan sebenarnya tak sulit untuk menemukan pelaku klitih. Kini tinggal fungsi dan peran bimbingan sekolah atau konseling di sekolah-sekolah haru dikuatkan.
"Dari bimbingan konseling ini akan mengetahui anak-anak yang punya potensi tanda kutip melakukan kenakalan tidak wajar di jalanan, bisa dilakukan pembinaan secara khusus dan dilaporkan kepada orang tua," katanya, Minggu (2/1/2021).
1. Orang tua tidak boleh "pasrah bongkokan" kepada sekolah
Mantan Bupati Bantul itu menambahkan peran orang tua sangatlah penting untuk mengatasi masalah ini. Orang tua, sebut Abdul Halim, tidak boleh "pasrah bongkokan" kepada sekolah, tetapi harus turut bertanggung jawab. Hal tersebut, kata Bupati, sudah dikoordinasikan ke kepala sekolah di Kabupaten Bantul agar orang tua sering diundang untuk diberikan perkembangan anak-anaknya.
"Sekali lagi, kita perlu sinergi menghadapi kejahatan klitih. Tidak bisa, klitih hanya diserahkan kepada sekolah saja namun justru orang tua paling bertanggung jawab membina anak-anaknya,"ucapnya.
Baca Juga: Ini yang Dilakukan Pemkot Yogyakarta Cegah Klitih
Baca Juga: Bantah Jogja Tak Aman, Kasus Klitih di Bantul Justru Naik 100 Persen
Baca Juga: Sultan Sebut Lembaga Penyuluhan Klitih Tak Efektif dan Mahal