TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

233 Kasus COVID-19 dalam Sehari, Bantul Pecahkan Rekor selama Pandemik

Pasien mengantre ruang ICU di RSUD Bantul

ilustrasi pandemi COVID-19 (ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat)

Bantul, IDN Times - ‎Angka kasus konfirmasi COVID-19 harian di Kabupaten Bantul memecahkan rekor pada Rabu (16/6/2021) kemarin. Tercatat ada penambahan 233 kasus.

Sementara, pasien sembuh mencapai 54 orang dan pasien yang meninggal mencapai empat orang. Sedangkan total pasien positif COVID-19 yang tengah menjalani isolasi sebanyak 1.505 kasus.

Baca Juga: Shelter Kabupaten dan RS Lapangan Penuh, Bantul Maksimalkan Kalurahan

1. Penambahan 233 kasus dalam satu hari terbanyak selama masa pandemi‎k

Kepala Inspektorat Bantul, Hermawan Setiaji.IDN Times/Daruwaskita

Penambahan kasus pasien konfirmasi positif yang mencapai 233 kasus dalam satu hari ini juga berdampak pada penuhnya ketersediaan tempat tidur (BOR) di sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di Kabupaten Bantul maupun di shelter-shelter milik kabupaten.

Plt. Asisten I Setda Bantul, Hermawan Setiaji, tak menampik jika penambahan kasus pasien konfirmasi positif COVID-19 pada hari Rabu (16/6/2021) merupakan penambahan tertinggi harian selama pandemik satu setengah tahun.

"Iya memang benar," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (17/6/2021).

2. Baru ada 12 shelter kalurahan yang benar-benar siap terima pasien

Kasus harian COVID-19 Kabupaten Bantul per 16 Juni 2021. (dok. Pemkab Bantul)

Hermawan juga tak membantah jika saat ini tempat tidur untuk pasien COVID-19 di shelter-shelter milik kabupaten dalam kondisi penuh. Di samping itu rumah sakit rujukan seperti RSUD Panembahan Senopati Bantul juga sudah penuh pasien COVID-19.

"Untuk pasien COVID-19 kategori orang tanpa gejala diupayakan untuk mendapatkan tempat isolasi di shelter-shelter kalurahan yang saat ini masih ada tempat tidur meski juga semakin menipis," ungkapnya.

Hermawan juga menyatakan dari 75 kalurahan yang saat ini shelternya siap menerima pasien hanya berjumlah 12 kalurahan. Sisanya belum siap.

"Segera akan kita koordinasikan dengan penemu agar shelter-shelter desa bisa siap menerima pasien COVID-19 karena trendnya saat ini justru meningkat tajam," tuturnya.

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Bantul Melonjak, RS dan Shelter Penuh 

Berita Terkini Lainnya